TEMPO.CO, Depok - Psikolog dari Universitas Indonesia, Enoch Markum, mengatakan ada dua motif orang yang melakukan bunuh diri. Pertama, ingin mencari perhatian dan kedua memang sudah depresi dan tidak mau hidup lagi. Namun kedua motif itu tetap menyebabkan kematian. "Cuman yang ingin mencari perhatian ini masih memiliki harapan hidup," kata Enoch, Rabu 21 November 2012.
Kasus yang mutakhir adalah bunuh diri yang dilakukan siswa kelas VIII SMP PGRI Cimanggis, Depok, Dilan Fauzi Ahmad, 13 tahun. Dia ditemukan tewas gantung diri di depan kamarnya di lantai dua asrama Pondok Pesantren Yatim Piatu Dzurohim di Kampung Sindang Karsa, Sukamaju Baru, Cimanggis Depok, Jum'at malam, 16 November 2012. Awalnya diduga motif Dilan adalah karena putus cinta.
Namun, pengasuh Pesantren Dzurohim Haji Deden Abdurahim mengatakan motif Dilan sebenarnya adalah karena malu terhadap orang tuanya. Dia akan dikeluarkan dari sekolah tersebut. Dilan ternyata sudah dua kali pindah sekolah di tempat asalnya, Surabaya. "Cenderung karena malu sama orang tuanya. Dia sudah pindah-pindah sekolah," kata Deden saat ditemui Tempo di asrama tersebut, Selasa, 20 November 2012.
Menurut Enoch, dalam kasus Dilan lingkungannya sudah tidak nyaman baginya. Dia takut dan malu kepada ayahnya. Sementara di sekolah juga dia tidak punya teman. Bunuh diri, kata Enoch, bisa terjadi karena depresi anak yang merasa tidak nyaman lagi dengan lingkungannya. "Seharusnya dipahami betul anak-anak yang bermasalah. Jangan memberikan stigma nakal kepadanya," kata dia.
ILHAM TIRTA