TEMPO.CO , Jakarta:PT MRT Jakarta menyambut baik ide skema beban bantuan utang dari JICA yang diusulkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Skema 70:30 itu dinilai bisa memperkecil beban anggaran DKI ke depan.
Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Jakarta, Erlan Hidayat, mengatakan, pembagian pembayaran pinjaman itu dapat menguntungkan perusahaan. “Dari segi pengelolaan anggaran, saya harus berkelahi dulu supaya bisa 70:30. Mari dukung itu. Kalau berhasil, yang ringan MRT,” kata Erlan kepada Tempo pada pekan lalu.
Pemerintah mendapat pinjaman dari JICA untuk proyek mass rapid transit (MRT). Proyek ini diperkirakan menelan dana Rp 8,2 triliun. Beban pinjaman semula disepakati DKI menanggung 58 persen. Beban ini berdasarkan studi dari Special Assistance for Project Formation (SAPROF).
Namun Joko Widodo mengusulkan perubahan menjadi hanya 30 persen bagi DKI Jakarta. Sisanya ditanggung pemerintah pusat. Erlan mengatakan, 42 persen yang ditanggung pemerintah pusat termasuk lintasan dan electrical system (sinyaling).
SUTJI DECILYA
Berita Terpopuler
Kemenangan Zaki Ubah Peta Politik Keluarga Atut
Ditemukan Daging Sapi ''Jadi-jadian'' di Kebayoran
Tips Lepas dari Aturan Ganjil-Genap Jokowi
Hamil 9 Bulan, Dokter Cantik Tusuk Perut Sendiri
Demam Jokowi Tak Mempan di Tangerang