TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan korban banjir di Condet, Cililitan, Jakarta Timur, berharap pemerintah segera memberikan bantuan pakaian bagi mereka. "Yang kami butuhkan saat ini adalah pakaian, sebab yang ada habis terendam banjir," ujar Riski Fajar, remaja korban banjir, pada Tempo, Rabu, 16 Januari 2013.
Bantuan pakaian bagi korban sangat dinantikan sebab mayoritas dari mereka tidak sempat menyelamatkan pakaian saat banjir terjadi. "Mana sempat. Saya saja hanya menyelamatkan baju yang sekarang dipakai," kata pria 15 tahun ini.
Akibat minimnya persediaan pakaian, ia bersama rekan seusianya rela mengemis atau meminta sumbangan dari setiap pengguna jalan yang lewat di lokasi banjir. "Malu, tapi bagaimana lagi, kami perlu," ujar dia. Dari upayanya itu, sebesar Rp 50 ribu berhasil diraih dalam setengah jam pertama.
Joko, 42 tahun, korban lainnya mengamini harapan Riski. Sebab, hingga kini bantuan yang diberikan pemerintah terbilang minim. Bahkan, bantuan makan dari pemerintah diakuinya belum diperoleh korban banjir. "Hanya bungkusan nasi Padang sejak kemarin, tapi kayanya itu bukan dari pemerintah," kata Joko.
Dia berharap pemerintah cepat tanggap memberikan bantuan, khususnya makanan dan pakaian untuk korban banjir. Sebab, jika hal itu dibiarkan, ia khawatir warga kehabisan stok pakaikan. "Hari ini saja masih tergenang, tidak tahu sampai kapan banjir berlangsung," ujarnya.
Seperti diketahui, hujan yang berlangsung dalam dua hari ini menimbulkan luapan banjir di beberapa titik kawasan Ibu kota Jakarta. Wilayah bantaran sungai Ciliwung menjadi daerah yang paling mengenaskan. Luapan air sekitar 5 meter mampu menenggelamkan ratusan rumah penduduk di kawasan padat penduduk Cililitan.
JAYADI SUPRIADIN