Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebocoran Air Bersih di Atas 40 Persen

image-gnews
Sejumlah Pekerja Palyja memasang pipa air bersih pada malam hari di kawasan Barito Jakarta Selatan (15/05)  penggantian pipa yang rusak dan tua ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Jakarta. Tempo/Amston Probel.
Sejumlah Pekerja Palyja memasang pipa air bersih pada malam hari di kawasan Barito Jakarta Selatan (15/05) penggantian pipa yang rusak dan tua ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Jakarta. Tempo/Amston Probel.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Tingkat kebocoran air bersih atau Non Revenue Water (NRW) wilayah Jakarta masih mengkhawatirkan saat ini, dari dua operator utama di wilayah DKI saat ini Palyja dan Aetra, total kebocoran air mencapai 41.4 persen, perinciannya Aetra menyumbang 45, 07 persen dan Palyja 37,9 persen.

Corporate Communication Manager Aetra, Rika Anjulika mengatakan kebocoran air paling banyak disebabkan kebocoran pipa, selain itu saat ini masih marak terjadi pencurian yang dilakukan masyarakat. "Belum lagi terkadang air baku kita drop akibat banjir di kali bekasi," ujarnya, Jumat, 22 Maret 2013.

Untuk menekan itu, lembaganya terus memfokuskan perbaikan kebocoran. Salah satunya dengan menyuntikan sejumlah investasi untuk melakukan perbaikan sejumlah pipa yang dideteksi mengalami kerusakan. "Soal angkanya (investasinya) saya belum mengetahui," ujarnya.

Rika mencatat dalam dua tahun terakhir angka kebocoran terus mengalami penurunan, dimulai 49,66 persen pada 2010, kemudian turun 45,71 pada 2011 dan turun tipis tahun lalu diangka 45.07. "Tahun ini kami menargetkan presentase penurunan di angka 38 persen," kata dia.

Sementara itu, angka kebocoran Palyja, sedikit lebih baik dibanding Aetra. Berdasarkan data kebocoran 2012, perusahaan asal Perancis ini mencatatkan kebocoran hanya 37,9 persen.

"Tahun ini kita targetkan di angka 36,5 sampai 36,9 atau turun satu persen dari tahun lalu, ujar Corporate Communications and Social Responsibilities Head of Palyja, Meyritha Maryanie. Untuk menekan itu, lembaganya terus menggencarkan perbaikan pipa tua di sejumlah titik.

Bukan hanya itu, Palyja pun mulai menerapkan teknologi pendeteksi kebocoran menggunakan helium serta G7 dengan memasukan kamera ke dalam saluran pipa untuk mendeteksi kebocoran. "Upaya itu sangat efektif mengetahui kebocoran," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meyritha mengakui hingga kini kebutuhan air baku Jakarta masih jauh dari cukup. Berdasarkan kebutuhan air yang tercatat di PAM Jaya, wilayah ibu kota membutuhkan air baku sekitar 21 ribu per detik, sementara pasokan saat ini hanya mampu menghasilkan air 17 ribu per detik atau defisit air bersih sebesar 4 ribu per detik.

Perinciannya, sekitar 80 persen air baku Jakarta berasal dari waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, 17 persen berasal dari sungai Cisadane, Tangerang sementara sisanya sebesar 3 persen berasal dari Jakartan terdiri dari 400 liter per detik di sungai Krukut, dan 120 liter per detik di Cengkareng Drain ujung dari pasanggrahan. "Kalau air Jakarta hanya itu," kata dia.

Sementara berdasarkan data Pusat Kajian Sumber Daya Air Indonesia wilayah DKI sedikitnya membutuhkan air bersih 26.938 liter per detik, namun yang tersedia saat ini 17.800 liter per detik berasal dari produksi air 15 ribu per detik dan air curah olahan 2800 liter per detik, sehingga defisit air mencapai 9.183 liter per detik.

Angka ini diprediksi bakal terus meningkat 10 tahun mendatang, dengan asumsi penduduk mencapai 13,4 juta jiwa pada 2020, defisit air diperkirakan mencapai 19 ribu liter per detik.

JAYADI SUPRIADIN

Berita Lainnya:
Pembongkaran Gereja Bekasi Dinilai 'Over Acting'
Kolam Ikan Djoko Susilo Dijarah Warga
Total Enam Pengungsi Rokatenda Tewas
Ini 5 Tuntutan Pengunjuk Rasa 25 Maret



Topik Terhangat:
Krisis Bawang
|| Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PDAM Depok Target 157 Ribu Pelanggan pada 2021

1 Juni 2018

Ilustrasi air keran. pilotonline.com
PDAM Depok Target 157 Ribu Pelanggan pada 2021

Direktur Umum PDAM Tirta Asasta Kota Depok E.E. Sulaeman menargetkan 157 ribu pelanggan pada 2021.


Sentul City Beli Air PDAM Tirta Kahuripan Rp 3.912 / Meter Kubik

27 Maret 2018

Aksi demo warga masyarakat Sentul City di depan Gedung PDAM Tirta Kahuripan, Bogor Kamis 21 Des 2017. TEMPO /Fahadz
Sentul City Beli Air PDAM Tirta Kahuripan Rp 3.912 / Meter Kubik

PDAM Tirta Kahuripan menyatakan tarif air yang didistribusikan ke pihak manajemen Sentul City saat ini adalah Rp 3.912,- per meter kubik.


Proyek Aetra Tangerang, Berapa Ribu Pasokan Air yang Ditargetkan?

25 Maret 2018

Ilustrasi air (pexels.com)
Proyek Aetra Tangerang, Berapa Ribu Pasokan Air yang Ditargetkan?

PT Aetra Tangerang menargetkan ribuan sambungan air baru untuk pasokan air bersih bisa selesai dibangun pada tahun 2018 ini.


Pipa PDAM Tangerang Bocor, Jakarta Siap-siap Krisis Air Bersih

24 September 2017

Krisis Air Landa Ribuan Pelanggan PDAM Tangerang
Pipa PDAM Tangerang Bocor, Jakarta Siap-siap Krisis Air Bersih

Ada kebocoran pipa jalur distribusi air bersih dari PDAM Tangerang ke wilayah Jakarta.


Baru 32 Persen Warga Kabupaten Tangerang Terlayani Air Bersih

14 April 2017

Warga di sejumlah desa di wilayah Kabupaten tangerang menyerbu tangki air bantuan Perusahaan Air Minum wilayah itu karena krisis air bersih akibat kekeringan. TEMPO/Joniansyah
Baru 32 Persen Warga Kabupaten Tangerang Terlayani Air Bersih

Pasokan air baku dari sejumlah sungai belum mencukupi seluruh kebutuhan.


Air Kali Bekasi Keluar Busa, Pasokan untuk PDAM Berkurang  

17 Maret 2017

Suasana pemukiman di Bantaran Kali Bekasi, Margahayu, Bekasi, 29 September 2015. Pemukiman itu belum dapat ditertibkan karena pemerintah tak mempuyai rumah susun untuk merelokasi sekitar 150 kepala keluarga. TEMPO/Adi Warsono
Air Kali Bekasi Keluar Busa, Pasokan untuk PDAM Berkurang  

Diduga tercemar limbah, air Kali Bekasi mengeluarkan busa. Akibatnya pasokan air untuk PDAM setempat berkurang.


Ganggu Jalan Tol Bogor-Sukabumi, PDAM Diminta Bongkar Pipa

19 Januari 2016

Antrean kendaraan yang menuju Puncak setelah keluar dari Tol Jagorawi, Bogor, 26 Desember 2015. Ribuan kendaraan memadati kawasan puncak selama Liburan Natal dan Tahun Baru 2016 sehingga menimbulkan kemacetan. Lazyra Amadea Hidayat
Ganggu Jalan Tol Bogor-Sukabumi, PDAM Diminta Bongkar Pipa

PDAM Pakuan diminta memindahkan pipa yang menghalangi pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dalam waktu kurang dari sepekan dan tanpa kompensasi.


PAM dan PAL Jaya Dimerger, Ahok: Pemasangan Pipa Gratis

6 Oktober 2015

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan kata sambutan dalam acara Ideafest 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, 8 Agustus 2015. Pada hari ini 3 partisipan kompetisi
PAM dan PAL Jaya Dimerger, Ahok: Pemasangan Pipa Gratis

Ahok meminta dua perusahaan PAM dan PAL Jaya digabung. Pemasangan pipa tak perlu bayar.


Bandung Krisis Air, Ridwan Kamil Minta Hotel Berhemat

5 Oktober 2015

Walikota Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Agraria & Tata Ruang/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan, bersepeda di kawasan bebas kendaraan Dago, Bandung, Jawa Barat, 6 September 2015. TEMPO/Prima Mulia
Bandung Krisis Air, Ridwan Kamil Minta Hotel Berhemat

Ridwan Kamil akan mengeluarkan surat edaran ke hotel-hotel.


Air PDAM Malang Tercemar Bangkai Ikan

18 November 2014

Penyaringan air PDAM. TEMPO/Rully Kesuma
Air PDAM Malang Tercemar Bangkai Ikan

Gangguan pelayanan PDAM lainnya: aliran air hanya lancar saat

malam hari.