TEMPO.CO, Tangerang - AFL, 31 tahun, salah satu tersangka penipuan melalui Internet, adalah lulusan perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia. Polda Metro Jaya menangkap janda beranak satu ini bersama kekasihnya, Kenechuckwu, 37 tahun, warga negara Liberia, bulan Agustus tahun lalu. "Ya, saya lulusan universitas itu," kata dia kepada Tempo, Selasa, 26 Maret 2013.
Untuk masuk ke universitas ternama itu, AFL tentu harus melewati lulus ujian nasional. Ia juga tercatat sebagai alumni dari salah satu SMU favorit di Jakarta.
Dari pengakuannya kepada Tempo, AFL mengatakan terpaksa ikut terlibat dalam penipuan ulah komplotan Afrika itu karena terdesak kebutuhan ekonomi. AFL harus memenuhi kebutuhan putrinya yang berusia empat tahun. "Cari kerja susah, saya beranak satu, ke mana cari uang untuk menafkahi anak saya?" katanya.
AFL mengatakan kapok dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya. "Sekarang sudah tobat, jangan sampai terlibat lagi," kata dia.
AFL pernah menjadi salah satu tersangka dari komplotan Afrika yang menipu pengusaha garmen, sebut saja Naymana Putri, yang menderita kerugian hampir Rp 2 miliar. Selain AFL, polisi menangkap dua tersangka lain, yaitu Udhie Mathias Udhie, warga negara Nigeria, Kenechuckwu, warga negara Liberia, dan Warastuti, WNI. Namun, kata AFL, dia dibebaskan dengan dalih tak cukup bukti.
(Baca Topik Terhangat:Serangan Penjara Sleman || Kudeta || Krisis Bawang || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas)
JONIANSYAH
Berita terkait lainnya:
Pacaran Lewat Facebook, Tertipu Rp 1,78 Miliar
Bantu Loloskan Paket dari UK, Tertipu Rp 137 Juta
Janji Dinikahi via Internet, Tertipu Rp 1,2 Miliar
6 Saran Hindari Penipuan Belanja Online
Korban Penipuan Internet, Manajer hingga Profesor