TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta segera membangun 600 unit rumah susun sederhana sewa di Muara Baru untuk warga yang akan dipindahkan dari bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara. Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Jonathan Pasodung mengatakan rusun mulai dibangun pada akhir Juni atau paling lambat awal Juli nanti. “Pembangunannya membutuhkan waktu satu sampai dua tahun,” kata dia, Ahad 26 Mei 2013. Saat ini, pemerintah masih mengupayakan pembebasan lahan. (Baca: Pemerintah DKI Bakal Bangun 4 Rusun Baru)
Kepala Bidang Perencanaan Teknis Dinas Perumahan DKI Jakarta, Triyanto, mengatakan pembangunan rusun yang terdiri atas 6 tower dan setinggi 6 lantai ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 120 miliar. “Biaya untuk satu tower mencapai Rp 20 miliar,” katanya.
Menurut Triyanto, pemerintah DKI menyiapkan dana Rp 70 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk pembebasan lahan sekitar 2,2 hektare. Pemilik lahan kosong itu adalah PT Jaya Sumpilas.
Adapun sumber dana untuk pembangunan rusun belum diputuskan, apakah menggunakan APBD atau dari corporate social responsibility (CSR). “Masih dirapatkan,” kata Triyanto. Sebab, dia melanjutkan, dalam rapat sebelumnya masih ada beberapa pengembang yang memiliki surat izin penunjukan penggunaan tanah (SIPPT) dan wajib membangun rusun.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengatakan relokasi warga di bantaran Waduk Pluit baru dilakukan setelah Rusun Muara Baru selesai dibangun. Ada sekitar 17 ribu keluarga yang harus dipindahkan untuk menormalkan waduk. (Baca juga: Komnas HAM: Relokasi Warga Pluit Ditunda )
FIONA PUTRI HASYIM