TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menegaskan tak akan membayar biaya sewa stan yang dipakai Pemda DKI di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran tahun ini. Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Pemda DKI tidak perlu membayar karena memiliki saham 13,2 persen di PT JIExpo International, perusahaan yang mengelola pameran tahunan di Kemayoran itu. "Masak pemilik disuruh membayar stan tapi tidak diberi dividen. Logikanya apa?" kata Jokowi, Rabu 12 Juni 2013.
Wakil Gubernur DKI Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama memastikan stan gratis itu hanya untuk tahun ini. Sedangkan tahun depan belum ditentukan. Dalam pameran sebelumnya, Pemda DKI diminta membayar sewa stan Rp 4 miliar. Itu pula yang membuat Ahok pernah merasa “dikadalin” oleh penyelenggara PRJ.
Menurut Ahok, sebagai tuan rumah, DKI Jakarta mestinya mendapat keuntungan dari pelaksanaan PRJ, bukan malah dikenai biaya sewa. "Sudah berapa tahun kami dikadalin," kata Ahok, November tahun lalu. Karena itu, dia menuding PT JIExpo selama ini tidak fair. Selain tetap diminta membayar sewa, selama lima tahun terakhir DKI baru sekali menerima dividen. DKI menerima dividen Rp 1,7 miliar dari total dividen yang dibagikan ke pemegang saham sebesar Rp 10 miliar.
Komisaris Utama PT JIExpo, Murdaya Poo, membantah tudingan Ahok. Menurut dia, para pemegang saham setuju menggunakan keuntungan untuk pengembangan perusahaan. “Pemerintah Jakarta tetap mendapat pemasukan dari pajak hasil penjualan tiket, parkir, dan keuntungan transaksi,” kata dia. “Jumlahnya miliaran rupiah.”
Pemda DKI juga menilai PRJ tidak memberikan ruang pameran yang luas untuk usaha mikro dan kecil. Karena itu, Jokowi akan tetap menyelenggarakan PRJ versi Pemda DKI dalam format pesta rakyat mulai tahun depan. Menurut dia, konsep pameran harus menjadi ruang pengusaha mikro dan kecil untuk menjual produk-produk mereka. "Supaya mereka punya kegembiraan setiap tahun," ujar dia.
Tadinya Jokowi melemparkan wacana PRJ versi Pemda DKI ini digelar di Monumen Nasional. Tapi kemarin Jokowi menegaskan acara itu belum tentu diselenggarakan di Monas. ”Bisa jadi dilaksanakan di Ancol atau di tempat lain,” ujar dia. (Baca: Jokowi Matangkan Konserp Penyelenggaraan PRJ)
Sebagai tahap uji coba, Pemda DKI akan menyelenggarakan pameran usaha mikro, kecil, dan menengah dalam acara Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 di silang Monas barat daya pada 14-16 Juni ini. Ada pula acara hiburan, seperti akrobat jalanan dan marawis Betawi. Sebelumnya acara ini digelar dua kali di Balai Kartini. Dalam pameran kali ini, menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Andi Baso, pemerintah memberi tempat bagi 126 peserta pameran.
Kepala Bagian Umum Unit Pengelola Taman (UPT) Monas, Rahayu Asih, membenarkan ada acara Pekan Produk Kreatif Daerah tersebut. Sedangkan pada Juli nanti, kata dia, baru ada satu acara, yaitu Monas Fair, yang digelar PT Nusantara Adi Marga dan UPT Tugu Monas. “Itu bukan acara yang berkaitan dengan PRJ,” kata dia.
ANGGRITA DESYANI | GALVAN YUDISTIRA | NURHASIM