TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah DKI Jakarta berencana menggunakan dana penyertaan modal tambahan untuk perusahaan pelat merah PT Jakarta Propertindo dan PT Pembangunan Jaya untuk membeli saham milik Suez Environment di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Pemerintah DKI memang menolak penjualan saham milik Suez ke perusahaan Filipina, Manila Water.
"Kan kami mau beli, jadi harus disiapkan semua argumennya," kata Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 21 Juni 2013.
Dana penyertaan modal itu diantaranya berasal dari realokasi anggaran program kerja sejumlah dinas. Mereka melepasnya setelah tak yakin anggaran bisa terserap sesuai target. Terlebih setelah Gubernur Jokowi menekan agar target Sisa Lebih Penggunaan Anggaran 2013 tidak lebih dari tiga persen dari total APBD.
Dana tak terpakai itu diantaranya berasal dari alokasi untuk pembebasan tanah. Ini direalokasian oleh setidaknya Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertamanan. “Kami bakal mencoret pembebasan tanah sebanyak 88 bidang dari daftar anggaran jadi yang bakal dibebaskan 55 bidang saja,” kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Widyo Dwiyono.
ANGGRITA DESYANI
Terpopuler
Malam Ini Pengumuman Harga BBM Bersubsidi Naik
Ulang Tahun, Jokowi Banjir Pesan di Twitter
Aceng Fikri Masih Pakai Fasilitas Mobil Bupati
Goh Cok Tong: Anak Singapura 'Tercekik'
Buruh di Cikarang Demo Tolak Kenaikan Harga BBM