TEMPO.CO, Jakarta -Hingga kini polisi masih belum berhasil memecahkan kasus pencurian 250 dinamit milik PT Batu Sarana Persada. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir jenderal Boy Rafli Amar menyatakan pihaknya juga belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Menurut Boy, PT. Tambora Putera Utama, perusahaan ekspedisi yang bertanggung jawab atas pengiriman 104 dus dinamit dari Subang ke Bogor itu adalah korban. “Kan ini kasusnya pencurian,” kata Boy saat dihubungi, Jumat, 5 juli 2013.
Dalam kasus itu, lanjut Boy, kelalaian ada di perusahaan pengguna jasa PT Tambora. “Apakah kendaraan yang digunakan pengguna sudah sesuai ketentuan atau belum,” kata dia.
Sampai saat ini kepolisian masih mendalami barang bukti dan hasil rekonstruksi. Sebelumnya polisi telah melakukan rekonstruksi di tempat pemberhentian dan pengangkutan dinamit. Hasil rekonstruksi tersebut, kata Boy, digunakan untuk menganalisa dan evaluasi bagian mana yang perlu dikritisi dalam pendistribusian dinamit tersebut.
Pada Kamis minggu lalu, puluhan kilogram dinamit hilang dalam perjalanan dari distributor PT Multi Nitroma Kimia di Subang menuju gudang milik Batu Sarana Persada di Bogor. Dinamit dikirim bersama bahan peledak yang lain seperti 30 ribu kilogram amonium nitrat dan 4 ribu detonator listrik dalam empat truk. Setibanya di Bogor, dua dus dinamit yang tanpa detonator telah hilang. Kasus ini pun dilaporkan ke Polda Jawa Barat.
Baca Juga:
Polisi telah memeriksa tujuh belas saksi. Mulai dari pekerja pengangkut, staf perusahaan, dari pihak penyedia jasa ekspedisi, dan dua sekuriti di gudang Subang dan Marunda. Polisi juga tengah memperdalam saksi-saksi dan beberapa rumah makan yang disinggahi oleh truk tersebut dalam perjalannya dari Subang menuju Marunda.
Boy menjelaskan pihaknya akan melakukan oleh TKP di tempat pemberhentian truk tersebut. "Nanti kita berharap dari olah TKP di tempat pemberhentian itu bisa memberikan gambaran yang jelas. Apakah di sana ada orang yang mengetahui atau ada petugas parkir yang tahu adanya pencurian truk di sana."
TRI ARTINING PUTRI
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak?
Terpopuler:
Pengumuman SBMPTN Dimajukan 8 Juli
Ini Kronologi Jual-beli Tanah 'Wakaf' Hilmi
Keterangan Prajurit Kopassus Ucok Irasional
Fuad Bawazier Menentang Hanura Calonkan Hary Tanoe
Temuan Jenius di Balik Serial Lie to Me