Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gepeng Menginap Lebih Lama di Panti Sosial

image-gnews
Operasi penertiban gelandangan dan pengemis. Tempo/Tony Hartawan
Operasi penertiban gelandangan dan pengemis. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sosial Pemprov DKI Jaya membuat strategi agar gelandangan dan pengemis terjaring kapok mengulang aksinya. Yakni, mondok di panti sosial hingga dua minggu setelah lebaran.

Menurut Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Kian Kelana, kebijakan itu diberlakukan bagi para gelandangan dan pengemis terjaring setelah pekan kedua bulan ramadan. "Mereka akan di pulangkan ke kampung, paling cepat dua minggu setelah lebaran," kata Kian ketika dihubungi pada 13 Juli 2013.

Dia berharap, kebijakan itu bisa menimbulkan efek jera terhadap para gepeng musiman yang biasanya datang dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tahun lalu, Dinas Sosial DKI Jakarta juga memberlakukan kebijakan para gepeng lebaran di panti sosial. Meski, tahun lalu mereka dipulangkan sepekan setelah lebaran. Salah satu alasannya, pihaknya kesulitan mencari bus atau kereta untuk memulangkan mereka.

Membuat para gepeng menginap lebih lama di panti sosial dinilai cukup efektif supaya  para gepeng musiman itu, kapok. "Bagi mereka lebaran di kampung itu sangat penting, tidak bisa dibeli dengan uang," kata Kian. Maka, pemerintah memperpanjang masa inap para gepeng itu hingga dua minggu setelah lebaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kian mengatakan, Dinas Sosial sudah memberi penyuluhan di titik-titik rawan seperti persimpangan besar di Jakarta. "Gepeng yang terjangkau sekarang akan langsung kami pulangkan," kata dia. Setidaknya ada 15 titik yang menjadi fokus penertiban gelandang dan pengemis di Jakarta. Lokasi itu antara lain, perempatan Fatmawati, Jalan Pramuka, Coca Cola, Harmoni, Grogol, dan Senayan.

Dia juga menghimbau masyarakat untuk tak memberi sedekah kepada pengemis yang berada di jalanan. "Lebih baik lewat lembaga resmi milik pemerintah maupun swasta," kata dia.

ANGGRITA DESYANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengemis Tajir 2 Kali Terjaring Razia di Jaksel, Diintai 3 Bulan

1 Desember 2019

Seorang pengemis di jalan Sudirman, Jakarta (15/2). Meskipun Pemerintah Daerah DKI Jakarta mengeluarkan Perda yang melarang keberadaan pengemis, namum masih banyak pengemis mencari sedekah. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pengemis Tajir 2 Kali Terjaring Razia di Jaksel, Diintai 3 Bulan

Pengemis tajir di kawasan Gandaria, Kakek Mukhlis, sudah dua kali terjaring razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Suku Dinas Sosial.


Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

30 November 2019

Ilustrasi pengemis. freeweekly.com
Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, mengatakan seorang pengemis berusia 65 tahun terjaring dalam razia tersebut.


Viral Pengemis di Lebanon Punya Tabungan Rp 12 Miliar

6 Oktober 2019

Ilustrasi pengemis. freeweekly.com
Viral Pengemis di Lebanon Punya Tabungan Rp 12 Miliar

Seorang pengemis viral setelah ketahuan memiliki saldo rekening bank yang fantastis, sebesar 1,25 miliar pound Lebanon atau sekitar Rp 12 miliar.


Pengemis Berharta Rp 1 Miliar, Pejabat: Perlu Pendekatan Represif

21 Januari 2019

Ilustrasi pengemis. newsgram.com
Pengemis Berharta Rp 1 Miliar, Pejabat: Perlu Pendekatan Represif

Pejabat Kementerian Sosial Sonny W. Manlu, mengatakan Legiman yang sehari-hari menjadi pengemis tidak layak disebut PMKS.


Kisah Legiman, Pengemis Tajir Berharta Lebih dari Rp 1 Miliar

15 Januari 2019

Ilustrasi pengemis. theindianexpress.com
Kisah Legiman, Pengemis Tajir Berharta Lebih dari Rp 1 Miliar

Satpol PP Kabupaten Pati menangkap pengemis tajir Legiman berharta Rp 1 miliar.


Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

4 Juni 2018

Santi, 36 tahun, memboyong lima anaknya dari Kuningan, Jawa Barat, untuk mengemis mencari angpao pada perayaan Imlek 2018 di Vihara Dharma Bakti, Jakarta Barat, pada Jumat, 16 Februari 2018. FOTO: TEMPO/Alfan Hilmi.
Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bercerita dia pernah memergoki pengemis yang berpura-pura miskin demi mendapatkan uang.


Bawa Duit Rp 90 Juta, Pengemis Ini Terjaring Razia  

11 Oktober 2016

Ilustrasi razia pengemis. TEMPO/Dasril Roszandi
Bawa Duit Rp 90 Juta, Pengemis Ini Terjaring Razia  

Dia menargetkan mendapat uang Rp 150 juta.


Pengemis Tajir, Bermodal Cacat Fisik Raih Rp 500 Ribu Sehari

13 Juni 2016

Satpol PP Kota Tangerang Selatan merazia penyandang masalah kesejahteraan sosial, yakni para pengemis, gelandangan, dan anak jalanan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Pengemis Tajir, Bermodal Cacat Fisik Raih Rp 500 Ribu Sehari

Sepasang "pengemis gendong" yang memanfaatkan disabilitas tubuhnya untuk meminta-minta bisa meraup Rp 500 ribu dalam sehari.


Pengemis Kena Razia di Sampit, Ternyata Punya Sedan & Kartu Kredit

13 Juni 2016

Seorang pengemis menghitung uang sedekah, yang didapatkan dari sejumlah warga. Para pengemis ini berbaris di sekitar area Masjid, menunggu bantuan dari sejumlah warga.  Makassar, 17 Juli 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Pengemis Kena Razia di Sampit, Ternyata Punya Sedan & Kartu Kredit

Diinterogasi setelah dirazia petugas di Sampit, pengemis itu menunjukkan bukti mobil sedan miliknya yang menggunakan nomor polisi Kalimantan Selatan.


Pengemis Ini Amat Tajir, Sehari Dapat Rp 40 Juta  

5 November 2015

Michael Grant atau
Pengemis Ini Amat Tajir, Sehari Dapat Rp 40 Juta  

Tim tersebut menahan pria tersebut setelah mendapatinya tengah duduk di pintu masuk rumah sakit.