TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana menerapkan jam belajar untuk para siswa di Ibu Kota. “Untuk meminimalisir perbuatan negatif, seperti membolos dan berujung tawuran,” kata Jokowi seusai menghadiri acara Majelis Tafsir Agama di Istora Senayan, kemarin. Jam wajib belajar, menurut dia, berbeda dengan jam malam karena jam wajib belajar lebih menekankan agar siswa disiplin.
Jika kebijakan ini diterapkan, Jokowi menjelaskan, maka seorang siswa dilarang keluyuran di luar sekolah tanpa alasan yang jelas. “Jam wajib belajar akan memantau pergerakan siswa di luar,” ujarnya. Jokowi menilai aturan yang ada sekarang masih longgar sehingga siswa baru ditindak ketika berbuat onar. Namun Jokowi tidak mau terburu-buru mengesahkan aturan jam wajib belajar. “Harus minta pendapat dulu dari Dinas Pendidikan, komite sekolah dan orang tua murid,” ujarnya.
Pengamat pendidikan, Arif Rahman Hakim menyarankan pemerintah melakukan pendekatan edukatif sebelum menerapkan jam wajib belajar. Pendekatan edukatif itu bisa dilakukan dengan cara sosialisasi kepada siswa oleh orang tua dan sekolah serta memberi contoh. “Supaya siswa dapat menyaring dengan cerdas setiap aturan yang ada,” ujarnya.
Serikat Guru mendukung