Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembawa Pistol Adiguna Jadi Saksi Kunci

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pria yang menyerahkan senjata jenis revolver yang digunakan Adiguna Sutowo menembak Yohannes Berkmans Natong hingga tewas pada Sabtu (1/1) lalu, kini menjadi saksi kunci kasus pembunuhan itu. Menurut Pelaksana Harian Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Edi Tambunan, revolver buatan Smith and Wesson dari Amerika Serikat itu didapat polisi dari seorang pria yang mendatangi Polda Metro Jaya pada Jumat (7/1), sekitar pukul 16.30.?Dia (pria itu) tergerak untuk menyerahkan senjata itu," kata Edi Tambunan. Saksi bernama Wewen itu, kata Edi, langsung dititipi senjata oleh Adiguna setelah menembak kepala Rudy, panggilan sehari-hari Yohannes. Saat diserahkan ke polisi, senjata berwarna perak dengan gagang hitam itu masih menyisakan tiga butir peluru yang sama dengan peluru temuan polisi di kloset kamar 1564 Hotel Hilton, Jakarta.Revolver bersilinder delapan itu dimasukkan Wewen alias Safera ke balik bajunya. "Dia (Wewen) mengaku takut disangka membunuh, karenanya langsung memasukkan ke balik bajunya dan ngeloyor pergi dari Bar Fluid Hotel Hilton," ujar Edi, yang didampingi Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tjiptono. Setelah itu, Wewen yang berprofesi sebagai disc jockey (DJ) itu menyembunyikannya di suatu tempat yang diberi tanda. "Kemarin dia ambil dan langsung diserahkan kepada kami," kata Tjiptono. Dalam penyerahan senjata api yang menjadi petunjuk vital kasus pembunuhan itu, Wewen didampingi oleh seorang kuasa hukum. Namanya Sukardiman Rais. Menurut Edi, senjata itu belum memiliki izin sehingga tersangka diberi tambahan pasal sangkaan, yaitu Pasal 1 UU Darurat No. 21 Tahun 1951. Sebelumnya, Wewen belum pernah diperiksa sebagai saksi oleh polisi. Hingga Jumat, pukul 23.00, polisi melakukan uji balistik terhadap senjata itu. Dari hasil uji balistik di Pusat Laboratorium dan Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia itu terungkap bahwa proyektil di kepala Rudy identik dengan peluru yang ditembakkan. Kemarin, Adiguna yang memakai kaus tahanan berwarna biru bertulisan "Tahanan Polda Metro Jaya" dengan nomor 169, masih menjalani pemeriksaan untuk kesekian kalinya di Satuan Kejahatan dengan Kekerasan Polda Metro Jaya. Ia memasuki ruang pemeriksaan sejak pukul 13.00. Dengan bertambahnya seorang saksi, saksi kunci menjadi empat orang, dengan tiga saksi memberatkan tersangka. Polisi juga berhasil mendapatkan sebuah bukti yang memberatkan tersangka, yakni tagihan (bill). Dalam tagihan itu tertera pesanan satu gelas Vodka dan satu gelas Martini. Kedua minuman itu dipesan oleh Peni alias Tinul dan tersangka Adiguna. Revolver itu, menurut saksi, diambil dari dalam tas Tinul yang pada malam kejadian mengenakan baju merah.Dengan revolver itu Adiguna menarik pelatuk sampai tiga kali. "Tapi yang dua kali tidak ada pelurunya, mungkin kosong," ujar sumber Tempo. Peluru ketiga menghantam pelipis Rudy dan mengagetkan pengunjung klub. Rudi roboh seketika dan dilarikan oleh rekan-rekannya ke Rumah Sakit Mintohardjo, Jakarta Pusat. Rudy, mahasiswa yang akan diwisuda pada April 2005 dan sedang nyambi bekerja sebagai runner (pengantar tagihan dari kasir ke pelanggan) itu, pun tewas. Yophiandi?Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang


Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

4 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.


Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

4 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.


Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

4 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.


Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

4 hari lalu

Penampakan dari luar rumah di  Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.


Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

4 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.


Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

4 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.


Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

5 hari lalu

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat ditemui di Jakarta, Sabtu 27 April 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.


Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

5 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.


Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. timeout.com
Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.