TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan alasan sejumlah wilayah di sekitar Istana tergenang air, terutama di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Menurut Jokowi, selain curah hujan yang tinggi, banyak endapan di dalam saluran air yang belum dikeruk. Karena itu, pemerintah DKI akan terus melakukan pengerukan saluran air untuk mengurangi banjir.
"Pengerukan saluran-saluran air akan terus kita lakukan untuk membantu mengurangi banjir di kawasan Ibu Kota. Lagi pula, saluran air itu sudah bertahun-tahun tidak dikeruk," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2014.(baca: Istana Dikepung Banjir, Pintu Air Cideng Dibuka )
Menurut Jokowi, kondisi saluran air tersebut tidak jauh berbeda dengan sungai-sungai yang ada di Jakarta, yakni sama-sama dipenuhi berbagai endapan. "Di dalam saluran air itu ada sampah, lumpur, dan lain-lain. Makanya, harus segera dibersihkan dan dikeruk supaya dapat menampung air secara maksimal," ujar Jokowi. (baca:Banjir Kepung Istana Akibat Kali Abdul Muis Meluap )
Karena itu, dia mengungkapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengeruk saluran-saluran air itu secara bertahap, mengingat banyaknya endapan yang terkandung didalamnya. (baca: Titik-titik Banjir Seputaran Istana dan Monas )
Pagi ini sejumlah kawasan Medan Merdeka sempat tergenang dengan ketinggian air yang bervariasi, dari 30 hingga 50 sentimeter. Namun sekitar pukul 13.00 WIB, genangan air tersebut mulai berangsur-angsur surut.
WDA | ATMI | ANT