TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum tewas, Ade Sara Angelina Suroto sempat menjalani penyiksaan selama 21 jam. Dalam rentang waktu itu, dua pembunuh, Ahmad Imam Al Hafidt dan Assyifa Ramadhani, menganiaya Ade Sara dengan cara menyetrum menggunakan alat setrum berkapasitas 3.800 kilovolt, mencekik leher, lalu menyumpal mulut menggunakan tissu serta kertas koran.
Juru bicara Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo mengungkapkan penganiayaan terjadi di kawasan Stasiun Gondangdia ketika ketiganya bertemu pada Senin, 3 Maret 2014. Hafitd, Assifa, dan Ade Sara berada di mobil bagian belakang. Awalnya pelaku berpura-pura bertengkar. (5 Akal Bulus Dua Sejoli Pembunuh Ade Sara).
"Hafitd memukul Ade Sara terlebih dahulu," kata Siswo, Ahad, 9 Maret 2014. Saat itu Ade Sara melawan dengan menggigit tangan Hafitd sampai terluka. "Assifa lalu menyetrum Ade Sara." (Dua Sejoli Bersaing Siksa Ade Sara).
Alat yang digunakan untuk menyetrum korban sudah lama ada di dalam mobil. Pengakuan tersangka, alat itu dibeli di ITC Mangga Dua sebagai persiapan membela diri ketika terancam aksi kejahatan. Namun, penyidik masih mendalami pengakuan tersangka. Sebab, aksi mereka sudah direncanakan sepekan sebelumnya. Apalagi, begitu berada di dalam mobil, korban langsung disetrum hingga merintih kesakitan.
Setelah menganiaya hingga Ade Sara tak sadarkan diri, Hafitd pindah ke belakang kemudi. Keduanya pun membawa korban berputar-putar keliling Jakarta. Namun, pada saat itu Ade Sara belum tewas. Kemudian mereka mencekiknya. "Korban belum meninggal meskipun dicekik para pelaku," kata Siswo. (Dua Sejoli Bunuh Ade Sara Demi Efek Jera).
Menjelang Selasa dinihari, dua orang tersangka menyumpal mulut Ade Sara dengan kain serta tissu. Ketika sampai di dekat Apartemen ITC Mangga Dua, Assifa melihat bahwa Ade Sara sudah tak bernyawa. Mereka pun berinisiatif membuang mayatnya. Sebelum sempat dibuang, mayat tersimpan di mobil seharian. "Benar kata dokter, korban meninggal selama 48 jam," ujar dia.
Ketika akan membuang mayat Ade Sara, mobil yang dikendarai Hafitd mati beberapa kali. Ia pun sempat meminta temannya membawakan aki. Setelah mobil dapat berjalan, mereka berencana membuang jasad di Salemba, tapi tak dapat tempat yang aman. Sekitar pukul 21.00, tersangka membawa mobil masuk Tol Bintara, Bekasi. Jasad Ade Sara dibuang di pinggir tol Kilometer 49. "Yang menggotong mayat Hafitd, dibantu Assifa," kata dia.
Usai membuang jasad, tersangka kemudian membuang barang korban, dan sisa kertas koran, tisu di sepanjang jalan. Mereka keluar Tol Jatiasih, kemudian pulang ke rumah di Pulogebang, Jakarta Timur. (Sejoli pembunuh Adek Sara Psikopat).
ADI WARSONO | AMIRULLAH
Terpopuler:
Ayah Ade Sara Ingin Hafitd dan Assyifa Dihukum
Polisi: Tersangka Pembunuh Ade Sara Normal
5 Akal Bulus Dua Sejoli Pembunuh Ade Sara
Dua Sejoli Bersaing Siksa Ade Sara
Bawakan Aki, 2 Teman Hafitd Bakal Jadi Tersangka?