TEMPO.CO, Bekasi - Kementerian Perhubungan akan membangun dua stasiun kereta baru untuk mendukung pengoperasian jalur double double-track Manggarai-Cikarang.
Kepala Stasiun Bekasi Teguh Budiono mengatakan dua stasiun tersebut di Bulak Kapal, Bekasi Timur; dan Cibitung. "Stasiun yang sudah ada hanya direnovasi," kata Teguh kepada Tempo, Senin, 4 Agustus 2014.
Baca Juga:
Ia mengatakan stasiun yang sudah ada di Bekasi, antara lain, Stasiun Bekasi, Tambun, dan Cikarang. Khusus Stasiun Bekasi bakal dirombak total dan diubah menjadi bertingkat, seperti Stasiun Tanah Abang. "Penumpang naik ke atas beli tiket, kemudian turun kembali ke peron," ujar Teguh.
Dalam pengoperasian dua jalur ganda, ujar Teguh, setiap kereta Commuter Line akan berhenti di setiap stasiun dari Cikarang hingga Manggarai. "Rencananya, mulai 2019 sudah bisa dioperasikan. Saat ini masih tahap pembangunan kontruksi," katanya.
Jalur double double-track dibangun dari Manggarai sampai Cikarang. Dengan begitu, jalur untuk kereta rel listrik dan kereta api jarak jauh termisah. Dua jalur khusus bagi KRL, sedangkan dua lainnya untuk kereta jarak jauh. Dengan demikian, ketika beroperasi, kedua kereta tersebut tak bersinggungan. (baca: Rel Empat Jalur Manggarai-Bekasi Dikebut Lagi)
Ia menambahkan, jumlah penumpang per hari di Stasiun Bekasi rata-rata 28 ribu orang, sedangkan penumpang kereta lokal sekitar 200 orang. Jumlah penumpang paling banyak tercatat pada pukul 06.00-08.30 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB.
Ia mengakui masih terjadi keterlambatan jadwal kereta di Stasiun Bekasi. Sebab, dia beralasan, sebagian tertahan di Manggarai. Tapi, kalau pagi, ia mengklaim, kereta selalu tepat jadwal. Soalnya, terdapat delapan rangkaian yang siap mengangkut penumpang di Stasiun Bekasi.
"Pagi-pagi sudah ada kereta siap berangkat. Jadi tidak sampai menunggu lagi," kata Teguh. Ia yakin, apabila double double-track sudah dioperasikam, penumpang semakin banyak. "Pasti bertambah, kereta sudah menjadi kebutuhan," ujarnya.
ADI WARSONO