TEMPO.CO, Jakarta - Masuk sekolah enam hari menuai protes siswa. Mereka keberatan jika hari Sabtu tetap masuk sekolah. "Pasti capek banget Sabtu tetap harus sekolah. Saya enggak setuju kebijakan itu," kata Farabi Dharma Rizqi Utama, pelajar kelas VIII SMP Negeri 161 Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2014. (Baca: Kurikulum 2013, Siswa Mengeluh Hari Libur Berkurang)
Menurut dia, siswa sudah cukup lelah dengan banyaknya materi pelajaran di kelas. Apalagi jam belajar pada hari biasa baru selesai sekitar pukul 14.00 WIB. Karena itu, ujar dia, libur hari Sabtu adalah kesempatan bagi siswa untuk istirahat sejenak dari pelajaran sekolah. Apalagi Sabtu adalah waktu yang biasanya digunakan untuk acara keluarga. Daripada mewajibkan masuk hari Sabtu, siswa 13 tahun ini lebih setuju jika jam pelajaran di salah satu hari biasa diperpanjang. "Daripada Sabtu masuk, mendingan yang dipanjangin hari Rabu aja, pulang jam 15.00. Jadinya, Sabtu tetap libur."
Bukan cuma siswa yang keberatan dengan masuk hari Sabtu. "Guru hampir semua keberatan, karena Sabtu kan waktu untuk keluarga," kata Hadi Utomo, Wakil Kepala SMP Negeri 161 Jakarta. Namun, karena demi menjalankan tugas, para guru tetap akan menjalani rencana kebijakan tersebut. (Baca: Ahok Tak Sepakat Penerapan Kurikulum 2013)
Hadi menuturkan masuk sekolah hari Sabtu telah dilakukan di sekolahnya. Ini sebagai konsekuensi penerapan Kurikulum 2013 yang telah dimulai sejak Juli lalu. Hari Sabtu dikhususkan bagi siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. "Kurikulum 2013 mewajibkan siswa untuk mengikuti Pramuka," ujar Hadi.
Selain Pramuka, beragam ekstrakurikuler lainnya di sediakan di sekolah yang berlokasi di Jalan Bendi Raya, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, itu. Ekstrakurikuler tersebut di antaranya voli, futsal, cheerleaders, KIR, basket, paskibra, band, paduan suara, PMR, UKS, english club, jurnalis, taekwondo, serta kerohanian. (Baca: Kurikulum 2013, Lasro Marbun Tawarkan Opsi Ini)
AMIRULLAH
Berita Lainnya:
Biar Terhindar dari Ebola, Ikuti Saran Ini
BI: Harga Rumah di Indonesia Naik Tipis
Ogah Lawan ISIS, Amerika Kirim Tentara ke Irak