TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan stasiun bawah tanah mass rapid transit (MRT) kini sudah dimulai di sepanjang Jalan Sudirman hingga Bundaran Hotel Indonesia. Pembangunan itu memakan waktu sekitar dua tahun. (Baca: Stasiun Bawah Tanah MRT di Sudirman Mulai Dibangun)
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Muhammad Nasyir mengatakan pembangunan stasiun tersebut akan menggunakan metode open-cut. Para pekerja akan membuat lubang galian untuk membangun stasiun. Adapun jalur MRT bawah tanah akan dibangun menggunakan tunnel boring machine tanpa mengupas tanah di atasnya. (Baca: Teknologi Ini Digunakan MRT)
Kini mereka masih menyiapkan area dan lubang sebagai tempat masuk mesin bor untuk membuat terowongan. "Sekarang kami menyiapkan guide wall dan D-wall untuk bangunan stasiunnya dulu," ujar Nasyir, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: MRT Siapkan Pembangunan Stasiun Bawah Tanah)
Metode pembuatan terowongan menggunakan mesin bor itu dipilih karena tidak terlalu mengganggu lalu lintas di lokasi pembangunan. Hal ini berbeda dengan pembangunan stasiun yang memakan sebagian ruas Jalan Sudirman, yaitu median jalan, jalur Transjakarta, dan sebagian jalur cepat. (Baca: Proyek Stasiun Bawah Tanah MRT, Hindari Titik Ini)
ANGGRITA DESYANI
Baca Juga:
Berita Lainnya:
Ahok Tak Sepakat Penerapan Kurikulum 2013
Siswa Diminta Fotokopi Buku Kurikulum 2013
Ini Penyebab Robin Williams Depresi dan Bunuh Diri