TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pendidikan Jimmy Paat menyarankan agar guru bisa menjalin relasi yang dekat dan terbuka dengan murid di sekolah. Guru harus bisa menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk menuangkan keluh kesah.
Jika guru terbuka dan sekolah menjadi nyaman, siswa akan jauh dari kekerasan. "Sayangnya, saya lihat relasi guru dan siswa di sekolah kurang dekat. Padahal siswa butuh curhat dan nasihat di sekolah," katanya kepada Tempo, Senin, 25 Agustus 2014.
Menurut Jimmy, kedekatan antara guru dan murid bisa menciptakan perasaan nyaman ketika murid berangkat sekolah. Namun guru harus bisa menjaga kerahasiaan cerita muridnya. Soalnya, Jimmy melihat banyak guru yang justru mudah mengumbar cerita murid sehingga murid tak percaya dan malah menjauh. "Guru harus tahu mana cerita murid yang bisa dibagi ke guru lain, mana yang tidak. Kalau anak-anak nyaman ke sekolah, tak ada masalah lagi, maka mereka tidak akan menyelesaikan masalah dengan kekerasan," ujar Jimmy.
Kekerasan di sekolah biasa terjadi saat siswa diminta untuk bersikap disiplin dalam orientasi sekolah atau pengenalan ekstrakurikuler. Jimmy menilai pelatihan disiplin untuk murid tak harus dilakukan dengan kekerasan. Kuncinya adalah tetap dengan komunikasi dan pendekatan dunia nyata secara halus.
Misalnya, jika siswa tidak mampu mengikuti ekstrakurikuler dengan baik dan disiplin, lebih baik ia diberi tahu agar berhenti. "Jangan ada hukuman kekerasan. Yang penting tegas. Kalau dia tidak bisa mengikuti tahapan pelatihan, ya, sudah, jangan ikut. Nanti akan terlihat riwayat disiplin siswa," katanya.
PUTRI ADITYOWATI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Istri Wakil Wali Kota Antre Bensin Eceran di Tegal
Tim Jokowi-JK Susun Tiga Opsi Kabinet
Dewan Pendidikan Kritik Kurikulum 2013 yang Amburadul
Pengganti Busyro, KPK Setuju Nama Ini
Pemain Bola Tewas Setelah Ditimpuk Penonton