TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencabut pentil ban 33 mobil yang diparkir di bahu Jalan Kebon Kacang Raya, dekat pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat. Para pemilik mobil tersebut menggunakan jasa parkir valet yang disediakan pengelola mal. (Baca: Razia Parkir Liar Bikin Macet 2 Kilometer)
"Parkir di sini ternyata tidak ada izinnya, apalagi ini mengambil kanan dan kiri bahu jalan," kata Benyamin Bukit, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, di sela-sela razia, Senin, 8 September 2014. (Baca: Razia Parkir Liar, Pengendara: Ini Enggak Sopan)
Operasi ini digelar sebagai rangkaian penerapan retribusi daerah atas kendaraan yang parkir di sembarang tempat. Di Jakarta Pusat, daerah percobaan difokuskan di kawasan pusat grosir Tanah Abang. Selain mencabut pentil ban, Dishub menggalakkan operasi derek kendaraan dan penilangan. (Baca: Tekan Parkir Liar, Pengamat: Siapkan Parkir Resmi)
Dari pengamatan Tempo, lebih dari 30 mobil parkir paralel di jalan samping bangunan mal Thamrin City. Padahal di dalam mal terdapat area parkir yang diklaim petugas bisa menampung sekitar 2.000 unit mobil. Parkir kelas premium justru ditempatkan di jalan dengan alasan mobil mudah untuk keluar-masuk. Di sana memang tak ada papan peringatan dilarang parkir. (Baca: Razia Parkir Liar Bikin Macet 2 Kilometer)
"Biasanya kalau Senin dan Kamis parkir dalam selalu penuh, dan di sini tarifnya flat, sehari-semalam cuma Rp 25 ribu," kata salah seorang petugas parkir valet, Romi Nurhadi. Ia tak tahu soal kontrak dan perizinan lahan parkir valet tersebut.
Ketika petugas Dishub, Satuan Polisi Pamong Praja, Polda Metro Jaya, dan wartawan tiba di lokasi, pengelola valet park enggan diajak bertemu. "Mungkin mereka pikir ini masih lahan Thamrin City. Nanti, dalam sejam, kalau tidak ada putusan, kami derek mobilnya," ujar Benyamin.
Pemerintah DKI Jakarta kembali menjalankan operasi cabut pentil dan derek untuk memberantas praktek parkir liar. Operasi digelar mulai hari ini, Senin, 8 September 2014.
PUTRI ADITYOWATI
Berita Terpopuler
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho!
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Tim Transisi Akui Ada Anggota Gadungan
Kalla: Wajar SBY Kritik Tim Transisi
Perebutan Kursi Ketua DPR, PDIP Coba Lobi Politik