TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak 1 ton daging celeng atau babi hutan diamankan aparat Kepolisian Sektor Tambun, Kabupaten Bekasi, Ahad dinihari, 2 November 2014. Diduga, daging tersebut akan dipasarkan di wilayah setempat karena jumlahnya cukup banyak.
Kepala Kepolisian Sektor Tambun Komisaris Ali Zusron mengatakan pengungkapan itu bermula dari laporan masyarakat yang curiga dengan truk kontainer bernomor polisi B-9389-SXR di Jembatan II Kalimalang, Jalan KH Noer Ali, Desa Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan.
"Mobil itu tengah menurunkan karung-karung bersuhu dingin," kata Ali, Ahad, 2 November 2014. Kecurigaan warga kemudian terbukti. Hasil pemeriksaan, karung tersebut berisi daging celeng yang diangkut dari Bengkulu. "Diduga akan disebar ke beberapa tempat di Bekasi," ujar Ali. "Karena jumlahnya cukup banyak, diperkirakan mencapai 1 ton."
Polisi kini mengamankan daging berikut kendaraannya di Markas Polsek Tambun untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepada petugas, supir kontainer, Alwirman, 45 tahun, mengaku tidak tahu kalau muatan yang diangkutnya merupakan daging celeng. "Saya hanya dititipi mengangkut sampai ke Bekasi," tuturnya.
Ia mengatakan dititipi barang itu saat berada di kapal feri ketika menyeberang dari Bakauheni ke Merak. Daripada pulang kosong, ia bersedia membawa titipan tersebut dengan imbalan Rp 400 ribu. "Saya dari Padang, mengantar kosmetik," ujar warga Pondok Kopi, Jakarta Timur, ini.
Saat dititipi barang, sopir sebelumnya mengaku kalau karung-karung itu berisi kulit. Ia juga diberikan nomor telepon penerimanya, S. Simanjuntak. "Di antaranya ke Jembatan II, Kalimalang," ujarnya. Namun apes, saat turun, barang malah disita polisi.
Saat di Polsek Tambun, Simanjuntak, 40 tahun, menuturkan hampir setiap minggu mendapatkan kiriman daging celeng dari Bengkulu. Ia mengaku daging itu akan dikirim ke beberapa lepau di Bekasi yang biasa menghidangkan masakan babi dan anjing.
ADI WARSONO
Baca juga:
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
Elite Pecah, PPP Bojonegoro Patuh ke Kiai Maimun
Pasien Terduga Ebola di Kediri Jalani Uji Lab Ketiga
Jaksa Agung Sebaiknya dari Kalangan Dalam