TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer Mizan M. Deden Ridwan, 42 tahun, jadi korban pencurian uang di sebuah mesin anjuangan tunai mandiri Bank Mandiri yang terletak di SPBU di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, awal Oktober lalu. “Saat itu di dalam ATM ada dua mesin, salah satunya sedang dipakai seorang pria,” ujar Deden yang dihubungi pada Senin, 3 November 2014.
Deden mencoba menggunakan mesin lain di dalam ruangan yang sama. Namun di layar tertulis mesin dalam kondisi rusak. Dia kemudian keluar lagi dari ruang ATM itu dan menanti pria yang sedang menggunakan mesin ATM tadi selesai. Deden mengaku menunggu hingga 15 menit karena si pria tak kunjung beranjak dari depan mesin ATM. (Baca: Begini Modus Baru Pembobolan ATM)
Saat sedang menunggu di luar, pria lain datang dan menyapa Deden. “Antre, Pak? Rusak, ya? Begitu pria itu menyapa saya,” ujar Deden menirukan pria itu. Mereka mengobrol singkat selayaknya orang yang sama-sama sedang antre.
Setelah pria di dalam ATM keluar, Deden segera masuk dan menggunakan mesin ATM yang sama. Namun, saat kartu dimasukkan, terasa ada yang mengganjal di slot kartu. Kartu Deden terjepit dalam kondisi setengah masuk di slot.
Kebingungan, Deden berusaha menarik kartu tersebut sekuat tenaga sampai mengeluarkan keringat. Saat itulah, pria yang tadi mengantre bersama Deden masuk ke bilik ATM dan menawarkan bantuan menarik kartu. “Tapi saya tolak dengan mengibaskan tangan. Tangan kami sempat bersentuhan,” cerita Deden.
Deden akhirnya berhasil menarik kartunya. Dia keluar dari ATM dan mencoba menggunakan kartu tersebut di ATM bersama yang letaknya bersebelahan. Namun, saat kartu dimasukkan, mesin ATM bersama langsung berbunyi kencang. Deden mengurungkan niatnya bertransaksi dan langsung pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, bos perusahaan penerbitan itu menerima pesan singkat di ponselnya dari SMS banking yang menjelaskan telah terjadi transaksi keuangan menggunakan kartu ATM miliknya. Deden bergegas mengecek kartunya di ATM terdekat.
Namun mesin ATM tidak menerima kartunya. Ia mengkonfirmasi ke Bank Mandiri dan diberi tahu bahwa kartu yang digunakannya palsu. “Saat cek saldo, ternyata uang saya di dalam tabungan sudah ludes, jumlahnya Rp 30 juta,” kata Deden.
Deden melaporkan kejadian itu ke pihak perbankan. Namun jawaban yang didapat mengecewakan Deden. Ia disebut telah dihipnotis karena tangannya sempat bersentuhan dengan pelaku.
Deden berharap kejadian ini tak menimpa orang lain. Dia mengingatkan untuk tetap fokus saat mengambil uang di ATM, sekali pun mesin tersebut berada di tempat ramai. “Saya sendiri jadi korban saat kondisi SPBU sedang ramai dan masih pukul setengah tiga sore,” ujarnya. Deden juga menyarankan agar nasabah sebisa mungkin menggunakan mesin ATM yang letaknya satu area dengan kantor bank karena ada penjaga keamanan yang mengawasi.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Topik terhangat:
Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Kabinet Jokowi | Pengganti Ahok
Berita terpopuler lainnya:
Kata Jokowi Soal Menteri Susi yang Nyentrik
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Yani: Muktamar PPP Kubu SDA Lebih Buruk daripada Romi
Menteri Energi: Petral Tak Harus Dibubarkan