TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Bekasi masih menyelidiki kasus penembakan terhadap sopir taksi Blue Bird, Acam Mulyadi, 48 tahun. Acam tewas ditembak perampok di rumahnya di Jalan Bintara 11 RT 10 RW 02, Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Sabtu dinihari, 7 Maret 2015.
Kepala Polresta Kota Bekasi Rudi Setiawan mengatakan tim Rumah Sakit Polri sedang mengambil peluru yang bersarang di bagian perut korban. "Jadi, belum dapat dipastikan senjata apinya, tapi diduga itu rakitan," kata Rudi kepada Tempo, Sabtu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan masih menyelidiki jenis senjata api yang digunakan pelaku berdasarkan pelurunya. "Nanti peluru itu akan diteliti oleh tim Pusat Laboratorium Forensik, jadi belum ketahuan sekarang," ujar Heru.
Peristiwa perampokan terhadap Acam terjadi pukul 03.30 pada Sabtu, 7 Maret 2015. Saat itu datang dua orang pencuri yang langsung masuk ke rumah Acam untuk mengambil sepeda motornya. "Tapi aksinya diketahui korban yang langsung memergokinya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul.
Saat memergoki dua pelaku itu, Acam diduga hendak menghalangi dua pelaku yang mencoba kabur. "Pelaku langsung melepaskan tembakan yang mengenai perut korban," kata dia. "Pelaku pun langsung melarikan diri."
Acam sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi. Namun, nyawanya tak tertolong. "Korban sedang diotopsi di Rumah Sakit Polri untuk mengambil butir peluru di perutnya," ujar Martinus.
AFRILIA SURYANIS