TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) berencana mengembangkan sistem pembelian dan pemesanan tiket kereta melalui kios elektronik. Bentuknya mirip vending machine atau mesin penjual otomatis, yang ditaruh di beberapa stasiun besar di luar Jakarta.
Saat ini penjualan tiket melalui kios elektronik baru ada di Stasiun Gambir dan Senen. "Itu semua untuk menopang penjualan tiket dan mempermudah konsumen," ujar pejabat Humas PT KAI Daops I, Bambang S. Prayitno, saat dihubungi, Jumat, 17 April 2015.
Cara kerja kios elektronik ini, penumpang cukup memilih waktu perjalanan dan rute yang dituju. Kemudian pemesan membayar sejumlah uang yang dimasukkan dalam slot kios elektronik untuk memilih tiket kereta api jarak jauh.
Pembayaran bisa menggunakan e-money atau kartu debet bank yang tergabung dalam ALTO. Untuk uang tunai melalui alat penjual otomatis, mesin tidak mau menerima uang lecek atau uang yang sudah rusak.
Jika sudah membayar, mesin bakal mengeluarkan struk yang berisi bukti pembayaran dan kode pemesanan. Untuk mencetak tiket, kode dimasukkan ke fasilitas cetak mesin mandiri (CTM) yang berada tidak jauh dari kios elektronik.
Untuk operasional sistem, KAI menggaet anak usaha PT Telkom Tbk, yaitu PT Finnet Indonesia. "PT Finnet yang bertanggung jawab pada lalu lintas transaksi di kios elektronik," tutur Bambang.
Mesin ini sudah diluncurkan sejak Maret lalu. Bambang mengatakan, meski sudah ada kios elektronik, masyarakat tetap bisa membeli tiket langsung di loket.
ROBBY IRFANY