Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 600 awak bus Damri unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR RI. Mereka menuntut kepastian realisasi subsidi armada bus Damri untuk menggantikan armada tua yang selama ini beroperasi. "Bus-bus yang beroperasi saat ini rata-rata usianya diatas 14 tahun. Jadi, tidak layak pakai apalagi untuk rute antar Provinsi, kata Purwanto, Ketua Serikat Pekerja Damri asal Surabaya yang menjadi juru bicara orasi. Akibat kondisi bus yang sudah tua, lanjut dia, antara biaya perawatan dan pendapatan sangat timpang. Satu hari jalan, dua hari mogok," imbuhnya.Jia armada bus Damri tidak segera diremajakan, dalam jangka waktu dekat perusahaan milik negara yang memiliki 6.900 karyawan itu terancam kolaps. Purwanto memperkirakan, setidaknya dibutuhkan dana Rp 800 miliar untuk membeli 1000 unit bus mercedes. Unjuk rasa ini diikuti perwakilan unit-unit Damri dari Surabaya, Jember, Malang, Denpasar, Banyuwangi, Pamekasan, dan Kediri. Sementara itu, dari wilayah II karyawan datang dari Semarang, Solo, dan Yogya. Dari wilayah I, mereka datang dari Bandung dan Jakarta termasuk awak bus pariwisata dan Bandara Soekarno Hatta. Di pintu gerbang MPR/DPR terpampang spanduk yang antara lain berbunyi; Selamatkan Damri dan Aset Negara Saat ini, 35 perwakilan karyawan Damri tengah berdialog dengan Komisi V DPR RI. Jojo Raharjo
Iklan
