TEMPO.CO, Jakarta - Seusai peristiwa penyerangan oleh anggota Front Betawi Rempug (FBR) beberapa hari lalu, saat ini Mall of Indonesia (MoI) masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Sedikitnya 100 personel gabungan kepolisian dan tentara berjaga di mal yang terletak di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu. "Berasal dari anggota Polsek Kelapa Gading, Polres Jakarta Utara, Brimob, dan TNI," ujar Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading Komisaris Sutriyono.
Secara rinci, 100 personel itu terdiri atas 40 anggota Kepolisian Sektor Kelapa Gading; 20 anggota Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara; 30 personel Brimob, dan 10 aparat TNI. Penjagaan dilakukan untuk mencegah terulangnya penyerangan. Sutriyono mengatakan belum ada kepastian sampai kapan penjagaan akan dilakukan.
"Kami masih menunggu. Personel kami tarik setelah perkara tuntas," ucapnya.
Kerusuhan di MoI itu bermula ketika seorang anggota Front Betawi Rempug bernama Iwan Setiawan mengaku dipukul oleh empat petugas keamanan MoI. Saat itu korban sedang nongkrong di dekat MoI dan sedang ada pekerjaan pemasangan baliho. Pengeroyokan itu berlanjut aksi balas dendam. Puluhan anggota FBR datang ke mal itu pada sore hari dan melakukan perusakan terhadap sejumlah fasilitasnya.
Dalam penyelidikan kasus tersebut, polisi telah menetapkan 12 tersangka. Sembilan tersangka merupakan anggota FBR dan 3 petugas keamanan MoI.
GANGSAR PARIKESIT
