Dwi segera melapor ke petugas Jasa Marga selaku operator tol yang meneruskan laporan Dwi ke polisi. Keluarga itu lantas dijemput polisi dan diarahkan menuju Polsek Cipayung untuk membuat laporan.
Meski telah ada bukti berupa foto dan plat mobil kendaraan, polisi masih belum menjanjikan penembakan itu akan terungkap dengan cepat. "Polisi cuma bilang berdoa saja," kata Dwi.
Secara materil, ujar Dwi, kerugian yang dia derita memang tak begitu besar yakni sekitar Rp 1,5 juta untuk memperbaiki kaca mobil. Akan tetapi, kerugian imateril yang harus ditanggung tak dapat diperkirakan.
Apalagi saat kejadian Dwi membawa serta dua anak yang masih balita. "Mereka memang belum begitu tahu karena masih kecil," kata Dwi. "Tapi yang berusia lima tahun sempat menangis setelah diceritakan kami habis ditembak."
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA