Awalnya, kata Dwi, dia mengira ada batu yang dilempar ke arah mobilnya. Namun saat melihat lebih jelas, Dwi menyadari ada lubang kecil seukuran setengah milimeter di jendela mobilnya.
Menyadari mobilnya baru saja ditembak, Dwi mengambil tempat tepat di belakang Picanto merah. "Saya pindah ke belakang supaya bisa tetap mengikuti tapi cukup aman agar tak terkena tembakan lagi," kata Dwi.
Siapa nyana, mobil itu justru bergeser ke lajur kiridan melambatkan lamu sehingga posisi mereka kembali sejajar. Pengemudi Picanto merah lalu menurunkana kaca jendela mobil hingga Dwi dapat melihat wajahnya. "Wajahnya tanpa ekspresi, seolah menantang," ucap Dwi.
Meski tak bisa memperhatikan dengan jelas karena sedang berkonsentrasi menyetir, Dwi memastikan hanya ada satu orang lelaki di dalam mobil itu. "Saya menyetir, tapi istri saya yang duduk di belakang bisa melihat jelas ke arah mobil itu."
Usai melempar pandang, Picanto merah itu kembali memacu kecepatan menuju Pondok Indah. Dwi terpikir untuk mengambil foto demi merekam identitas mobil bernomor polisi B 1191 SZN itu.
Selanjutnya: Melapor ke petugas Jasa Marga