TEMPO.CO, Depok - Nahas nasib menimpa sekelompok pemuda Depok yang pergi berlibur ke Pantai Pasir Putih, Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu, 15 Agustus 2015. Sebab, saat hendak berfoto selfie, mereka tergulung ombak besar pantai tersebut.
Muhammad Yahmin, 51 tahun, orang tua Maidah Fahmi, 25 tahun, salah seorang pemuda yang ikut tergulung ombak, mengatakan anaknya berlibur bersama lima temannya. Saat hendak pulang, mereka ingin mengabadikan momen indah matahari terbenam di pantai itu.
"Pas sedang sunset, mereka foto bersama sebelum pulang. Tapi tiba-tiba ada ombak besar menggulung mereka," ucap Yahmin, Minggu, 16 Agustus 2015.
Ia berujar, salah satu di antara mereka ditemukan tewas, yakni Wahyu Riano, 23 tahun. Sedangkan anaknya dan Brilyandi, 25 tahun, belum ditemukan hingga Ahad sore kemarin. Tim SAR, ujar dia, menghentikan pencarian korban yang tergulung ombak pada pukul 17.00 WIB tersebut.
Seorang teman lain yang menyaksikan peristiwa tersebut syok dan tak bisa dimintai keterangan. Adapun yang selamat dari terjangan ombak itu adalah M. Ikbal, 23 tahun, Diah Aryani (35), dan Eka Novianti (24).
"Mereka jalan berenam dari rumah pada Jumat malam pukul 10," tutur Yahmin.
Ia mengatakan tempat mereka berfoto selfie memang merupakan zona terlarang. Tapi area tersebut tidak ditandai dengan apa pun.
Bahkan, dari penuturan warga yang menyaksikan anaknya tergulung ombak, awalnya ombak begitu tenang. Tapi, saat mereka berfoto selfie, ombak besar dari belakang langsung menggulung. "Teman Fahmi yang ditemukan tewas langsung terdampar. Sedangkan Fahmi dan Brilyandi tergulung ombak yang membawanya ke dalam laut," katanya.
Ia berharap tim SAR segera menemukan anaknya dan temannya. "Saya pasrah, apa pun keadaannya," ujarnya.
IMAM HAMDI