TEMPO.CO, Tangerang -- Kepala Sekolah SMK Darussalam Panongan, Nari Anshori mengatakan saat ini masih belum percaya dengan penganiayaan yang dilakukan siswa sekolahnya yang berusia 16 tahun terhadap Trihartati, 42, guru sekaligus ketua yayasan dan Maryuna, 23, staf tata usaha sekolah tersebut.
"Kami masih syok," katanya saat ditemui di sekolah itu, Rabu 7 Oktober 2015
Nari mengatakan, mereka tidak menyangka jika siswa itu melakukan aksi nekat dan kejam melukai Trihartati dan Maryuna hingga kritis. "Yang kami pantau selama ini anaknya pendiam, tidak nakal, bukan tipe pembuat onar," katanya.
Baca juga:
5 Misteri dalam Kasus Bocah yang Dibunuh dalam Kardus
Kenapa Sopir Go-Jek yang Dipukuli di UI Cabut Berkas Laporan
Di sekolah, kata dia, siswa itu berkelakuan normal seperti siswa pada umumnya. Bahkan, kata Nari, siswa ini bukan tergolong pemalas." Rajin sekolah, ya paling sesekali telat," katanya. Makanya, Nari heran ketika disebutkan, motif siswa membacok Trihartati dan Maryuna karena sering dimarahi. "Apalagi Ibu Maryuna staf TU tidak berhubungan langsung dengan siswa."
Sekolah, ia melanjutkan, menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepda polisi. Kasus termasuk kategori tindakan kriminal serius. "Dia akan kami keluarkan dari sekolah," kata Nari.
Adapun, siswa berusia 16 tahun mengamuk dan menyerang Muryana dan Trihartati 42 tahun menggunakan golok di rumah Hartati dinihari tadi. Muryana mengalami luka bacok yang cukup parah di bagian kepala, tangan, dan jari. Sementara Trihartati luka di bagian kepala dan kini kondisinya sudah membaik.
JONIANSYAH HARDJONO
Simak juga:
Rupiah Menguat, Ini Pandangan Menteri Darmin Nasution
Buktikan Kunjungan Ahok, DPRD Bakal Pergi ke Belanda