TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku heran ada warga yang menolak pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Pluit-Green Bay. Ahok, sapaan akrab Basuki, tidak ambil pusing soal warga yang berunjuk rasa menolak jalan layang tersebut dengan salah satu alasannya adalah banjir akibat tanggul jebol. "Warga Pluit yang mana?" katanya di Balai Kota, Senin, 26 Oktober 2015.
Ahok mengklaim pembangunan jalan tersebut tidak akan ada masalah karena semua aspek sudah dipertimbangkan. "Kami sudah sheet pile semua, mana ada tanggul banjir," ujarnya. Menurut Ahok, aksi penolakan tersebut hanyalah ulah warga yang tidak mau rumahnya tertutup oleh jalan tol. "Itu cuma masalah hoki saja, dia enggak mau rumahnya ditutupi jalan."
Forum Warga Pluit berunjuk rasa di Jalan Pluit Barat Raya, Jakarta Utara, Sabtu, 24 Oktober 2015. Mereka menolak pembangunan karena khawatir Tanggul Pluit jebol akibat badan tanggul dipakai sebagai pembangunan jalan. Selain itu, mereka juga tidak dilibatkan dalam penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan. Mereka mengklaim pembangunan JLNT melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah.
Semula, pembangunan JLNT tersebut akan menghubungkan Pluit dengan kawasan elite Green Bay. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu perjalanan. Sudah ada beberapa JLNT yang beroperasi, salah satunya adalah ruas Tanah Abang-Kampung Melayu. Saat ini juga tengah dikerjakan proyek pembangunan JLNT Ciledug-Kapten Tendean.
VINDRY FLORENTIN
Baca juga:
Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan