TEMPO.CO, Jakarta - Banyak warga Jakarta mengeluhkan trotoar yang kian sempit saat pembangunan mass rapid transit (MRT). Trotoar, yang dulu lebar, kini dipangkas demi proyek transportasi massal yang menghubungkan Lebak Bulus-Dukuh Atas itu.
Rupanya, Pemerintah DKI Jakarta telah menyiapkan rencana untuk membangun lagi trotoar di sepanjang jalur MRT. Pada rapat penataan fasilitas jalur pejalan kaki Jalan Sudirman koridor MRT Jakarta tahap I, yang dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga hadir untuk membahas fasilitas trotoar tersebut.
"Tadi, kami bahas dengan Pak Gubernur (Ahok) mengenai kawasan Sudirman-Thamrin akan seperti apa setelah ada MRT. Ini baru mematangkan desain dulu," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal usai rapat di Balai Kota pada Selasa, 17 November 2015.
Dalam rapat tersebut, menurut Yusmada, Ahok menginginkan ditiadakannya jalur lambat yang ada di jalan tersebut. "Pak Gubernur bilang, nantinya jalur lambat enggak ada lagi. Konsepnya adalah trotoar tanpa pagar. Ini lagi dibahas," tutur Yusmada.
Selain itu, Yumada berujar, pemilik gedung-gedung yang berada di sekitar trotoar akan diajak bekerja sama membangun fasilitas tersebut. "Gedung-gedung itu nantinya akan dikasih peluang untuk menyediakan kafe ataupun tempat hangout, di dalam gedung. Makanya, nanti akan ada public hearing juga bagi pengelola gedung," ujar Yusmada.
Menurut Yusmada, pengerjaan trotoar tersebut akan berbareng dengan pembangunan MRT, yang saat ini masih berlangsung. "Jadi satu kesatuan dengan MRT. Paling enggak, kalau stasiun bawah udah selesai, atasnya akan digarap sehingga diharapkan pada 2018, MRT selesai, trotoar juga udah selesai," kata Yusmada.
September lalu, Ahok menyampaikan rencananya membongkar jalur lambat kendaraan bermotor yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin untuk memperluas trotoar bagi pejalan kaki. Menurut Ahok, trotoar tersebut akan dilebarkan menjadi seluas 9 x 10 meter dengan hiasan pohon di tengahnya.
Ahok pun berujar, agar ruang terbuka di Jakarta semakin besar, trotoar tersebut bisa dimanfaatkan oleh pemilik gedung di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin untuk membuka kios atau restoran. Tapi, menurut Ahok, fasilitas bagi pejalan kaki tersebut akan dilakukan setelah proyek pembangunan MRT trayek Bundaran HI-Lebak Bulus rampung dikerjakan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI