TEMPO.CO, Jakarta - Unit Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat terlibat baku tembak dengan komplotan yang diburu atas kasus perampokan di Sekolah Tunas Muda, Jalan Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, pada 30 Desember 2015.
Dalam upaya penangkapan pada Selasa, 5 Januari 2016, seorang dari komplotan tersebut tewas tertembak. "Penangkapan kami lakukan dinihari pukul 00.15 WIB," ujar Kepala Subunit Jatanras Polres Jakarta Barat Inspektur Dimitri Mahendra saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 Januari 2016.
Dimitri menjelaskan bahwa total ada enam orang dalam komplotan tersebut yang dibekuk polisi. "Seorang tewas, dan dari lima orang lainnya, ada dua orang yang ditembak di kaki karena coba melarikan diri," katanya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan komplotan yang telah dibuntuti itu disergap di kawasan Bekasi. "Kami mendapat informasi bahwa para pelaku tadi malam melakukan pencurian di rumah kosong di Bekasi," ujar Didik, Selasa, 5 Januari 2016.
Hingga akhirnya dinihari tadi, polisi menyergap komplotan tersebut. Namun mereka mencoba lari dan polisi harus mengejarnya kembali. Polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan kemudian tembakan yang menewaskan salah satu pelaku. "Tersangka tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur," kata Didik.
Didik menjelaskan, dalam kejahatan yang dilakukan komplotan ini pada 30 Desember 2015, sekitar pukul 02.00 WIB, mereka menodongkan senjata api untuk mengancam korban. Dua petugas sekuriti yang sedang berjaga pun diancam dan tangannya diikat dengan tali.
"Komplotan itu membobol dua brankas di sekolah tersebut yang berisi uang sekitar Rp 100 juta," kata dia. Penangkapan pelaku dipimpin Kepala Unit Kriminal Umum Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Alrasyidin Fajri Gani dan Inspektur Dimitri Mahendra.
YOHANES PASKALIS