TEMPO.CO, Bogor - Memasuki musim hujan, jumlah pasien demam berdarah di Kota dan Kabupaten Bogor mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Bahkan angka kematian yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini di Kabupaten Bogor dalam kurun tiga tahun terakhir masih tinggi, yakni 81 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Camelia W. Sumaryana mengatakan peningkatan jumlah pasien DB akibat gigitan nyamuk yang terjadi di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahun.
"Kasus DB memang terus meningkat karena tercatat sebanyak 81 penderita meninggal dalam tiga tahun terakhir," ujarnya.
Dia mengatakan peningkatan jumlah penderita DB akibat serangan gigitan nyamuk mulai terpantau pada 2013, dengan jumlah penderita 1.324 orang dan korban meninggal 25 orang. Pada 2014, jumlahnya mengalami peningkatan cukup tinggi, yakni 1.834 orang. "Jumlah korban meninggal penderita DB pun mengalami peningkatan, yakni 29 orang," tuturnya.
Pada 2015, jumlah penderita DB sebanyak 1.453 orang, dengan korban meninggal 27 orang. Namun, memasuki awal tahun 2016, sejak awal Januari, jumlah warga yang terserang wabah DB mengalami peningkatan cukup signifikan. "Ada peningkatan mencapai 40 persen sepanjang Januari ini dibanding pada Desember 2015," ucapnya.
Camelia mengatakan peningkatan jumlah penderita DB di Kabupaten Bogor disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar. "Banyak masyarakat salah kaprah bahwa penanggulangan nyamuk DB ini dengan cara fogging atau pengasapan sarang nyamuk," katanya.
Padahal, berdasarkan survei, cara membasmi sarang nyamuk dan membunuh jentik nyamuk adalah menjaga kebersihan lingkungan atau program 3M. "Kebersihan diri dan lingkungan keluarga dan masyarakat sangat penting, sedangkan cara fogging merupakan cara terakhir," tuturnya.
Bahkan, di Kabupaten Bogor, untuk memberantas DB agar tidak banyak lagi korban jiwa, Bupati Bogor sudah mengeluarkan surat edaran pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena ada 10 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor yang menjadi daerah endemik dan zona merah wabah DB. "Kecamatan tersebut adalah Ciomas, Cileungsi, Sukaraja, Gunungputri, dan Ciampea."
Jumlah penderita DB di Kota Bogor pun meningkat. Salah satu indikatornya adalah peningkatan jumlah pasien DB di RSUD Kota Bogor. "Ada lonjakan," kata Direktur Utama RSUD Kota Bogor Dewi Basmala.
Hingga pertengahan Januari ini, sudah ada 20 pasien DB asal Kota Bogor dan 25 pasien warga Kabupaten Bogor yang dirawat. "Satu pasien kondisinya gawat dan harus mendapat perawatan intensif di ruang ICU," katanya.
M SIDIK PERMANA