Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok: Ada Pompa Rusak Lurah Tak Lapor, Pecat  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Aditia Noviansyah
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali mengancam mencopot lurah jika tak memantau kondisi wilayahnya. Salah satunya keberadaan pompa air. Pada musim hujan ini, Ahok ingin lurah ikut memantau pompa air. "Kalau sampai ada pompa rusak dia enggak lapor, lurahnya kita copot."

Selama musim hujan ini, Ahok menyebut Dinas Tata Air menjadi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang paling diperhatikan. "Nah, saya lebih banyak mengawasi (Dinas) Tata Air kalau di musim hujan seperti ini," ujarnya saat ditemui di gedung Balai Kota Jakarta, Rabu, 27 Januari 2016.

Ahok menuturkan terus memantau, salah satunya kesiapan rumah-rumah pompa penyedot air. Terlebih, ditemukan banyak mesin yang belum bisa beroperasi maksimal. "Kita udah perbaiki, sekarang kita kerjain swakelola sendiri," katanya.

Dia berujar, dulu beberapa pompa di Jakarta dikelola oleh pihak swasta. Namun kerja sama tersebut disalahgunakan. "Kita udah bayar penuh, lalu suruh dia ngerawat, tapi kamu kasih dia proyek terus. Begitu enggak ada proyek, ya enggak mau perbaiki," ucapnya. Maka Dinas Tata Air pun berinisiatif mengambil alih pengerjaannya.

Ahok mengatakan saat ini kondisi pompa-pompa di Jakarta sudah lebih baik dan berjalan optimal. "Dia ada laporan absen tiap hari pompa gimana, ganti filter gimana, saya lihat," ujarnya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta sebelumnya menyebutkan ada 125 daerah rawan banjir di Jakarta. Namun tahun ini BPBD akan berfokus pada 57 kelurahan. Sebab, 57 kelurahan tersebut selalu banjir dalam 3 tahun terakhir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ndang Achadiat mengatakan daerah yang terkena banjir di Jakarta berubah-ubah. Ada yang tahun lalu banjir, tapi tahun ini tidak, dan sebaliknya. Hal itu, kata dia, kemungkinan karena ada mitigasi yang belum selesai. Namun titik-titik yang rawan banjir terbanyak ada di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk memudahkan penanggulangan, BPBD berkoordinasi dengan sembilan SKPD untuk mengaktifkan poskonya masing-masing. Ndang mengatakan setiap posko di dekat wilayah rawan banjir mulai siaga sejak Desember kemarin.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan sebelumnya juga mengatakan memiliki sederet langkah antisipasi, khususnya terhadap 57 kelurahan yang rawan banjir. Teguh mengklaim 57 titik tersebut sudah ditangani dengan baik. "Kami sudah observasi dan mengambil langkah, makanya sekarang genangan sudah tidak ada," ujarnya, Senin kemarin.

Genangan di sejumlah wilayah itu, menurut Teguh, karena kontur jalan tidak rata sehingga ketika hujan menimbulkan genangan. Dinas Tata Air selanjutnya akan meneruskan ke Dinas Bina Marga agar jalan yang tidak rata tersebut diperbaiki. "Kita sudah mendata, perintah Gubernur ditandain, Bina Marga ratain," ucapnya.

Penyebab genangan lainnya ialah permasalahan kabel-kabel utilitas. Kabel tersebut sering dimasukkan ke selokan atau saluran air, bahkan tidak membuat saluran sendiri. "Itu banyak sekali dan itu menjadi hambatan yang cukup krusial di kita," ujar Teguh. Pihaknya pun sudah memperingatkan pemilik kabel. "Kalau tidak, langsung potong saja. Itu jelas kok ketertiban umum," ucapnya. Salah satu contoh penertiban yang dilakukan ialah di Matraman. "Ada PAM, fiber optik, semua di situ. Kita juga harus amankan satu-satu."

Teguh optimistis jumlah kelurahan yang rawan banjir akan berkurang tahun ini. "Pokoknya enggak ada lagi yang namanya genangan," katanya. Dinas Tata Air menilai hal tersebut memungkinkan untuk diatasi segera. "57 itu enggak ada lagi, yang dilihat sama Pak Gubernur bagaimana supaya itu tidak terjadi lagi," kata Teguh.



GHOIDA RAHMAH | MAYA AYU PUSPITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

8 jam lalu

Pekerja industri kawasan pelabuhan menumpang truk trailer untuk dapat menembus banjir rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin, 20 Juni 2022. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.


Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Subekti
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania


4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

Seorang pemilih melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara saat simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di Kantor KPU, Jakarta, 22 Juli 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan suara dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan COVID-19 dalam Pilkada Serentak 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?


Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.