TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia, Albertine S. Minderop, mengatakan sebaiknya konsep kawasan Kalijodo menjadi hutan yang lebat. "Rencana Pemda (DKI) banyak banget, bikin hutan aja yang lebat banget, isinya monyet dan burung," katanya dalam diskusi Kamisan di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Kamis, 3 Maret 2016.
Ia mengatakan, jika terlalu banyak acara atau fasilitas di tempat itu, pasti ada yang berjualan. Hal ini bisa memicu banyak sampah. "Akan memunculkan masalah baru," ujarnya. Ia meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak serta-merta mendengar semua kemauan rakyat.
Basuki alias Ahok mengatakan rancangan Kalijodo akan mirip dengan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Di atas lahan seluas 4 hektare tersebut, pemerintah daerah akan menyediakan tempat ibadah, ruang laktasi, dan tempat olahraga.
Bahkan Pemda juga menyediakan tempat yang ramah bagi penyandang disabilitas, seperti jalan dengan guide block untuk menuntun tunanetra. "Termasuk toilet yang dirancang agar kursi roda bisa masuk," ucap Ahok di halaman Kantor Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Selasa, 1 Maret 2016.
Rancangan Kalijodo, kata Ahok, sudah rampung dan sudah bisa langsung dikerjakan. Rencananya, dalam sebulan ke depan, Pemda sudah merapikan seluruh lahan di Kalijodo. Kemudian, proses pengerjaannya diperkirakan rampung selama 5 bulan. "Paling lama 6 bulan lah sudah kelihatan tamannya," tuturnya.
Ahok menyatakan tidak masalah jika lahan seluas 4 hektare tersebut dijadikan ruang terbuka hijau. "Mau bikin lapangan bola lebih baik dong. RPTRA raksasa kan boleh," ucapnya.
REZKI ALVIONITASARI/LARISSA HUDA