TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengguna jasa Bandara Internasional Soekarno-Hatta menilai rencana kenaikan jasa pelayanan penumpang atau passenger service charge per 1 April 2016 tidak relevan dengan fasilitas di bandara tersebut. "Gimana mau nyaman, kalau masih sering listrik padam, AC mati ruangan menjadi panas," ujar Andri Donald, 30 tahun, seorang pengguna jasa bandara kepada Tempo, Senin, 28 Maret 2016.
Andri mengaku mengalami padam listrik di bandara belum lama ini saat akan terbang ke Makassar. Saat itu, kata dia, penumpang yang ramai di ruang tunggu kegerahan karena pendingin ruangan tidak berfungsi.
Soal kenyamanan dan keamanan, Andri menilai, Bandara Soekarno-Hatta masih jauh dari nyaman. "Contohnya pembobolan bagasi masih sering terjadi," katanya.
Rusdi Muslim, 35 tahun, pengguna jasa lainnya, juga menyatakan keberatan dengan rencana kenaikan PSC tersebut. "Karena fasilitas pendukungnya belum memadai sehingga layanan tidak maksimal," katanya.
PT Angkasa Pura II menerapkan kenaikan jasa pelayanan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, per 1 April 2016. Kenaikan PSC berlaku di Terminal 1, 2, 3, dan 3 Ultimate. "Penyesuaian tarif ini telah gencar kami sosialisasikan selama dua pekan terakhir ini," ujar Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi, Senin, 28 Maret 2016.
Berdasarkan Surat Menteri Perhubungan Nomor PR 303/1/15 PHB 2016 tanggal 21 Januari 2016, menurut Agus, penyesuaian tarif PSC di Bandara Soekarno-Hatta meliputi; Terminal 1 Domestik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu, Terminal 2 Domestik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu, Terminal 3 Domestik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu, serta Terminal 2 & 3 Internasional tetap Rp 150 ribu dan Terminal 3 Ultimate Internasional Rp 200 ribu.
JONIANSYAH HARDJONO