TEMPO.CO, Lebak, Banten - Dua anak Nur Atikah alias Nuri, korban mutilasi, yakni Elsa Nazwa, 11 tahun, dan Elvi Anggraeni, 15 tahun, tak kuasa menahan tangis dan sempat pingsan saat melihat jenazah ibu tercinta disalatkan. Dua anak Nuri tersebut seakan tidak kuasa melihat ibunya pulang ke kampung halaman dalam kondisi terbaring di dalam peti jenazah.
Jenazah Nuri, korban mutilasi oleh tersangka Kusmayadi alias Agus, tiba di rumah duka di Kampung Warung Asem, Desa Kadujajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, pada Jumat malam, setelah diberangkatkan dari Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang pada sore hari. Malam itu juga, setelah disalatkan oleh puluhan warga, jenazah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat, meski kondisi tubuh jenazah dalam keadaan tidak utuh karena kedua kaki Nur Atikah hingga kini belum ditemukan.
Nuri meninggalkan dua anak perempuan yang masih bersekolah. Nuri bercerai dengan suaminya bernama Toni pada 2006. Kematian Nuri meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Nuri ditemukan sudah tidak bernyawa di rumah kontrakannya oleh pihak Kepolisian Sektor Cikupa pada 13 April lalu. Ia dibunuh dan dimutilasi oleh tersangka Kusmayadi alias Agus karena motif asmara.
DARMA WIJAYA (Lebak, Banten)