TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana mengerahkan seluruh kadernya, yang duduk di kursi DPR dan DPRD, untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
"Ada 109 anggota DPR yang sudah dibagi tugas per kelurahan Jakarta," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Jakarta Utara, Minggu, 26 Juni 2016.
Djarot mengatakan, beberapa waktu lalu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memanggil kadernya yang duduk di parlemen. Mereka bertugas memobilisasi massa agar PDIP kembali menang dalam Pilkada DKI Jakarta, Februari 2017.
Bahkan, PDIP memobilisasi para kadernya yang duduk di kursi DPRD seluruh daerah di Pulau Jawa. Kata Djarot, mereka punya tugas masing-masing. "Nanti mereka akan turun ke Jakarta."
Kepala daerah dari kader PDIP dan pemimpin partai juga akan dikerahkan. Apalagi banyak daerah di Jawa telah menyelesaikan proses pilkada. Karena itu, PDIP mewajibkan kadernya membantu memenangkan pemilihan gubernur pada 2017.
Menurut dia, itu adalah karakter gotong-royong yang selama ini dilakukan PDIP. Menurut dia, para kader wajib membantu pemenangan Pilkada DKI Jakarta. Kata dia, para kader jangan hanya menuntut mendapat imbalan.
"Kalau ngomong aku dapat apa, ya itu bukan kader partai, tapi karyawan partai," ucapnya. Menurut Djarot, jika partai memberi, jangan dilihat dari jumlah nominal uang yang diberikan, tapi demi perjuangan dan kegotongroyongan.
Menurut dia, selama ini, partainya telah menghasilkan banyak tokoh hebat. Satu di antaranya Presiden Joko Widodo. Dia bercerita, Jokowi telah diusung sejak menjadi Wali Kota Solo dua periode.
Karena prestasi Jokowi gemilang, PDIP mengusungnya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Baru setahun memimpin, dia dipercaya rakyat menjadi presiden karena menang dalam pemilu 2014. Masa jabatan presiden yang diemban Jokowi terhitung hingga 2019.
Saat ini, PDIP belum memberi sinyal pasti apakah mereka akan mengusung Djarot sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Kata Djarot, partainya masih menjaring nama-nama yang dianggap layak. Siapa pun nanti yang bakal ditunjuk Megawati, dia akan patuh terhadap perintah partai.
AVIT HIDAYAT