TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Sandiaga Uno terpilih sebagai calon gubernur Jakarta dari Partai Gerindra. Menurut Ketua Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik, Jumat 29 Juli 2016, keputusan diambil dalam Rapat Koordinasi Nasional Partai. Namun belum diputuskan wakilnya karena Gerindra harus menentukannya dengan partai koalisi.
Tentang calon wakilnya, Sandiaga sebelumnya mengaku mendengar sejumlah nama yang santer akan mendampinginya.
"Semua calon baik, saya inginkan calon yang berpasangan dengan saya dapat bekerja sama dan memberikan solusi permasalahan yang dihadapi Jakarta," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa, 26 Juli 2016. BACA: Gerindra Resmi Usung Sandiaga sebagai Cagub DKI
Adapun nama-nama tersebut adalah Djarot Saiful Hidayat yang saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Menurut dia, pembangunan yang sudah dilaksanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekarang layak diapresiasi, tapi banyak sektor yang harus diperbaiki dan perlu ditinjau ulang.
"Saya menginginkan mitra yang bersam-sama dapat membangun kebijakan yang pro warga terutama warga Jakarta yang menengah ke bawah," kata Sandiaga.
Dia mengatakan calon pasangan yang akan disandingkan dengan dirinya yang menentukan adalah para petinggi partai yang berkoalisi. "Semua calon pendamping sreg, saya harapkam yang dapat melakukan manajemen tata kelola yang baik untuk Jakarta," kata Sandiaga.
Ia mengatakan dirinya sudah melakukan pertemuan dengan beberapa elemen partai politik lain, di antaranya Boy Sadikin dari Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Saya dengan Boy Sadikin sudah bertemu untuk kesekiankalinya, dia adalah senior saya dan tadi saya meminta masukan dan sekalian silaturahim dan minta restu serta mendapatkan dukungan dan masukan agar terus menyapa rakyat," katanya.
Gerindra yang menguasai 15 kursi DPRD, harus mencari koalisi karena syarat minimal maju pemilihan gubernur adalah didukung 21 kursi di Dewan. Saat ini, kursi di DPRD DKI dimiliki oleh PDIP 28 kursi, Gerindra (15), PKS (11), PPP (10), Demokrat (10), Hanura (10).
ANTARA