Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Direlokasi, Tidak Semua Warga Bukit Duri Dapat Rusunawa  

image-gnews
Warga membongkar rumahnya yang berdiri di Bantaran Kali Ciliwung kawasan Bukit Duri, Jakarta, Selatan, 21 Agustus 2016. Warga berinisiatif membongkar rumahnya sebelum Pemda DKI Jakarta menggusur pemukiman yang berada di bantaran kali Ciliwung tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Warga membongkar rumahnya yang berdiri di Bantaran Kali Ciliwung kawasan Bukit Duri, Jakarta, Selatan, 21 Agustus 2016. Warga berinisiatif membongkar rumahnya sebelum Pemda DKI Jakarta menggusur pemukiman yang berada di bantaran kali Ciliwung tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sebanyak 60 keluarga di empat RW di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, direlokasi hari ini, Ahad, 21 Agustus 2016. Mereka adalah warga Bukit Duri yang telah mendapatkan unit di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek.

Meski setuju untuk pindah, tak semua warga puas atas relokasi tersebut. "Ya, kami mau enggak mau harus pindah. Tiap hari tinggal di sini kami terganggu adanya pembangunan turap," kata Ujang, warga RT 10 RW 12, saat ditemui di lokasi.

Ujang tinggal di Bukit Duri bersama ibu dan dua saudaranya yang sudah berkeluarga. Mereka tinggal dalam satu rumah, yang berada persis di pinggir Sungai Ciliwung. 

Ujang dan tetangganya kerap terganggu oleh kebisingan pembuatan turap. Belum lagi getaran saat backhoe memasangkan paku-paku raksasa. "Tembok rumah saya sampai retak-retak. Saya tidur sampai kepikiran, takut rumah roboh," ujar salah satu tetangga Ujang.

Berdasarkan pantauan Tempo, dua backhoe beroperasi di tengah sungai untuk membuat turap di sisi rumah Ujang. Pekerjaan itu dilakukan hampir sepanjang hari.

Belum satu minggu Ujang dan tetangganya menyatakan setuju direlokasi ke Rawa Bebek, hari ini rumah mereka langsung dibongkar. Backhoe yang biasanya digunakan untuk membangun turap dikerahkan untuk menghancurkan sisa-sisa bangunan yang dirobohkan hari ini.

Sebanyak enam rumah lain dibongkar hari ini, termasuk milik Ujang. Namun tak semua keluarga yang rumahnya dibongkar mendapat unit di Rusunawa Rawa Bebek. Keluarga Ujang, misalnya. Meski ada empat keluarga tinggal dalam satu rumah, mereka hanya mendapat satu unit rusunawa.

"Padahal dulu sempat dijanjikan satu keluarga satu unit. Asalkan punya KTP Jakarta," ucapnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ujang akhirnya memilih tak ikut pindah ke Rawa Bebek. Ia memilih pulang ke kampung halamannya di Bandung.

Rumah di rusunawa akan ditempati ibunya dan keluarganya yang lain. "Ibu saya lagi sakit, ya, biar dia saja yang ke sana," katanya. Kejadian serupa dialami warga Bukit Duri lain yang rumahnya dibongkar. 

Namun Camat Tebet Mahludin mengatakan tak ada perjanjian satu unit untuk satu keluarga. Ia mengatakan sejak awal kesepakatannya adalah satu bidang rumah untuk satu unit. 

"Walau memang ada yang dalam satu rumah itu empat sampai enam keluarga," ucapnya. Untuk sementara, kesepakatan itulah yang akan dipakai.

Saat ini Rusunawa Rawa Bebek sudah menampung 129 keluarga pindahan dari Bukit Duri. Sebanyak 60 keluarga, kata Mahludin, akan dipindahkan hari ini. Sisanya masih memilih bertahan di sana dan menggugat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat class action. Mahludin berharap, dalam beberapa minggu ke depan akan lebih banyak penduduk yang mendaftar untuk dipindahkan.

Pemerintah DKI merelokasi warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, karena lokasi permukiman mereka berada tepat di pinggir Sungai Ciliwung. Permukiman itu kerap dilanda banjir. Rencananya, kawasan Bukit Duri, yang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung, akan ditertibkan untuk pembangunan tanggul.

EGI ADYATAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

19 jam lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.


Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi saat rapat paripurna HUT DKI Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023. ANTARA/Walda
Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.


Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

18 hari lalu

Muhammad Furqon, 45 tahun, didampingi para kuasa hukumnya di Polres Jakarta Utara pada Jumat, 22 Desember 2023. Ia dipanggil sebagai Ketua Kelompok Tani Madani Kampung Bayam. Jakpro melaporkannya atas dugaan memasuki pekarangan milik orang lain tanpa izin yang berhak. Sumber: Dok. Istimewa.
Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.


Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.


Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Suasana sepi di lantai 1 pelataran tower A Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara pada Kamis, 14 Desember 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.


Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga memasak di dapur di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.


Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Warga mengambil air dari sumur galian di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.


Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Warga eks Kampung Bayam menemukan pintu got dan menguras air di dalamnya. Sehingga air menjadi bersih dan bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Pengurasan itu dilakukan pada Rabu, 10 Januari 2024 di belakang rusun Kampung Susun Bayam. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.


Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Foto udara Kampung Susun Bayam di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Kampung Susun Bayam diperuntukkan bagi warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).


Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Pasca pembongkaran hari ini, hingga Maghrib, warga ramai berkumpul di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. TEMPO/Arkhelaus Wisnu
Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.