TEMPO.CO, Jakarta - Djarot Saiful Hidayat malam ini melepas atributnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia akan tampil dalam pertunjukan Ketoprak Guyonan dengan tema "Menyatukan Kembali Nusantara" persembahan Perhimpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Campur Tokoh "Adhi Budaya".
Dalam pertunjukan itu, Djarot akan berperan sebagai abdi dalam untuk anak raja. Djarot mengaku baru pertama kali tampil dalam pertunjukan ketoprak. Meski hanya menjadi abdi dalam, Djarot mengaku cukup menikmati perannya.
Menurut Djarot, peran tersebut sesuai dengan posisinya saat ini yang menjadi pelayan masyarakat. "Saya ini pelayanan, abdi masyarakat," kata Djarot di Gedung Kesenian Jakarta, Ahad, 21 Agustus 2016.
Djarot mengaku kalau perannya ini cukup sulit. Sebab, dia dipaksa tampil humor dan guyon. Sedangkan Djarot merasa karakter humoris tidak melekat dalam dirinya. Menurut dia, karakter abdi dalam pertunjukan ketoprak biasanya dikonotasikan dengan pelawak yang harus bisa membuat penonton tertawa.
"Abdi itu harus bisa menghibur, sedangkan saya tipe yang serius. Kalau jadi raja enak, cuma harus serius," tuturnya.
Djarot mengaku memilih peran sebagai abdi dalam lantaran hanya ingin mencari tugas yang mudah. Peran abdi dalam, kata Djarot, tidak mengharuskannya menghapal terlalu banyak teks. "Saya enggak ada teksnya, enggak sulit. Tapi saya malah disuruh menghapal satu lagu. Nanti disuruh nyanyi," tutur Djarot.
Pertunjukan Ketoprak Guyonan ini menceritakan kembali sejarah kerajaan Majapahit yang dipimpin Raja Hayam Wuruk untuk mempertahankan Sumpah Palapa. Kerajaan Majapahit mendapat serangan yang mengancam terjadinya perpecahan. Karakter Raja Hayam Wuruk akan diperankan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ada 80 pemain yang terlibat, mereka adalah alumni dari 18 perguruan tinggi negeri, yang kini berprofesi sebagai pejabat, tokoh masyarakat, pengusaha, dan dosen. Selain Djarot dan Ganjar, beberapa pejabat yang terlibat ialah Ridwan Jamaluddin selaku Deputi Infrastruktur Menko Maritim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono.
LARISSA HUDA