Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penjelasan Bahwa Mirna Tewas Bukan karena Sianida

Editor

Sugiharto

image-gnews
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, 29 Agustus 2016. Dalam sidang ke-15 ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua saksi, yakni dokter dari Rumah Sakit Abdi Waluyo. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, 29 Agustus 2016. Dalam sidang ke-15 ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua saksi, yakni dokter dari Rumah Sakit Abdi Waluyo. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin kembali berlanjut hari ini, Senin, 5 September 2016 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tim pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso mendatangkan seorang ahli toksikologi dari Australia yang meringankan klien mereka.

Dalam keterangannya, ahli racun bernama Beng Beng Ong itu menyatakan bahwa dirinya ragu kematian Mirna yang disebut disebabkan oleh racun sianida. Dia lantas membandingkan kasus kematian Mirna dengan kasus kematian lain di luar negeri yang disebabkan oleh sianida.

"Jika sianida dimasukan lewat mulut, maka kadar sianida dalam lambung akan jadi sangat tinggi," kata Ong yang menggunakan penerjemah untuk menjelaskan keterangannya.

BacaWaktu Genting Jessica Diduga Masukkan Sianida ke Kopi Mirna

Hari ini, kuasa hukum Jessica mendatangkan saksi ahli yang meringankan Jessica. Pada Agustus lalu, tim Jaksa Penuntut Umum mendatangkan juga saksi ahli toksikologi yang memberatkan terdakwa Jessica. Ahli racun yang dihadirkan jaksa justru meyakini Mirna mati karena racun sianida.

Ong menjelaskan, berdasarkan hasil otopsi barang bukti siandia di lambung almarhumah Mirna terlalu kecil, yakni 0,20 miligram per liter. Sedangkan dalam kasus kematian karena siandia pada umumnya, Ong melanjutkan, sianida setidaknya mencapai 1 gram per liter.

Masih menurut Ong, dari cairan lambung yang diambil 70 menit pascakematian Mirna, kandungan siandianya justru negatif. Padahal seharusnya, jika benar Mirna kena racun sianida, kadar racun dalam cairan lambung bisa sangat tinggi. Apalagi, kondisi jenazah belum mengalami perubahan post mortem.

Karena itulah, Ong yang mengaku sebagai Dosen Senior di Fakultas Kedokteran Queensland University, Australia, meragukan kematian Mirna karena siandia. "Kematian ini sangat besar kemungkinannya bukan karena sianida," ucap Ong tanpa menyebutkan secara detil penyebab kematian Mirna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BacaKopi Maut, Ini Keterangan Saksi Ahli yang Beratkan Jessica

Dalam sidang Rabu, 10 Agustus 2016, terdakwa Jessica Kumala Wongso menyatakan keberatan atas beberapa keterangan saksi ahli forensik digital dalam sidang. "Saya keberatan atas beberapa keterangan ahli, tapi saya akan bicara saat waktunya saya diperiksa," kata Jessica ketika itu. Namun, ia tak membeberkan penjelasan soal keberatannya.

Sidang itu digelar hingga malam hari itu dan jaksa menghadirkan dua saksi ahli digital forensik, yaitu Ajun Komisaris Besar M. Nuh Al Azhar dan Christopher Hariman Rianto.

Dalam kesaksiannya, keduanya mengungkapkan ada keanehan dalam perilaku Jessica yang terlihat dari rekaman CCTV. Perilaku aneh dan mencurigakan yang menjadi fokus adalah kegiatan menggaruk-garuk tangan, berpindah tempat duduk, dan kegiatan mengambil sesuatu dari tas yang kemudian ditaruh di atas meja.

EGI ADYATAMA 

Simak pula:
Heboh Soal Pizza: Inilah 3 Hal Aneh Sekaligus Merisaukan

Dugaan Bahan Kedaluwarsa di Pizza, BPOM: Itu Produk Tercemar  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.