Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Damai Falun Gong Dibubarkan Paksa

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Aksi damai meditasi Falun Gong di bekas pasar Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, dibubarkan paksa oleh puluhan warga. Mereka meneriaki aktivis kelompok anti komunis itu dengan maki-makian kasar. Beberapa aktivis diseret, ditendang dan dipukul hingga terluka.Sekitar pukul 10 pagi, sekitar 10 aktivis Falun Gong berkumpul di dekat rumah biliar Fortuna. Di sebuah rumah toko, ada spanduk kuning bertulisan "Warga Glodok menolak keras aktivitas Falun Gong". Di dalam pagar seng yang menutup bekas pasar rakyat Pancoran, para aktivis itu duduk dan bermeditasi.Aksi solidaritas simbolis itu ditujukan untuk memprotes jual beli organ tubuh di Cina dan kekerasan terhadap aktivis Falun Gong di negeri Tirai Bambu. "Glodok pusat etnis turunan. Partai Komunis Cina paling gampang mempengaruhi warga di sana," kata Tata Ermanta, aktivis Falun Gong Jakarta, menjelaskan alasan pemilihan lokasi aksi itu, saat melapor ke Polda Metro Jaya, Sabtu 5/8 sore.Baru sekitar lima menit bermeditasi, tiba-tiba puluhan warga datang ke dalam area yang tertutup pagar seng. Awalnya mereka menonton, ada pula yang memotret aksi yang sudah beroleh izin polisi itu. Dalam rekaman aksi yang dilihat Tempo, seorang pria setengah baya berkaos lengan pendek berkerah, bercelana pendek dan bertopi, meneriakkan kata-kata cacian tak sopan melalui megafon. Pria itu berjenggot dan berkumis.Seorang pria berbaju batik juga beraksi layaknya dukun. Dia mempraktekkan gerakan-gerakan seperti jurus, mengeluarkan kain merah yang diikatkan ke pinggangnya. Seorang perempuan gemuk setengah tua berkulit kuning dan bermata sipit bahkan mendorong-dorong para aktivis yang duduk bermeditasi dengan mata tertutup. "Bangun, bangun!" kata perempuan bertopi merah, bercelana hitam itu. Warga lain pun terprovokasi dan membubarkan para aktivis, dengan menggotong tubuh mereka.Salah satu aktivis yang ditendang adalah Bahtiar. "Yang menendang kurus, memakai helm hingga wajahnya tak terlihat," ujarnya. Sunardi, aktivis lain, menderita luka di kedua kaki dan memar punggungnya. Ketika bermeditasi, tubuhnya digotong dan dilempar. Kamera Nikon D-70 seharga Rp 10 juta, yang dikalungkan di leher, pun pecah lensanya.Sekitar 15 menit rusuh, beberapa petugas Pos Polisi Glodok datang dan mengevakuasi para aktivis yang berkaus kuning muda, bertulisan "Falun Dafa is Good". Ketika berjalan menuju pos polisi itu, beberapa warga ada yang menendang mereka. Tas berisi spanduk dan jaket pun dirampas.Bahtiar menduga, intimidasi warga itu dilakukan orang-orang bayaran. "Kedutaan Cina punya relasi bisnis dengan Glodok," ujarya. Para aktivis pun melaporkan ke Polda Metro Jaya dengan pasal 157 KUHP tentang permusuhan antar kelompok dan pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan. Terlapornya adalah pengurus RW 3 Pancoran, bernama Fonda alias A Pau. "Dia memprovokasi pergerakan massa," kata Bahtiar.Kepala Polsek Tamansari, Komisaris Budi Syarin, mengaku belum tahu tentang pelaporan itu. Namun dia berjanji akan menindaklanjuti setelah mendapat disposisi dari Polda. "Saya belum mendengar ada warga Pancoran yang tidak senang dengan Falun Gong," katanya melalui telepon.Sepanjang 2006, Falun Gong yang juga dikenal dengan nama Falun Dafa, telah mendapat intimidasi empat kali, yang semuanya dilaporkan ke polisi. "Belum ada pengintimidasi yang ditahan," kata Tata. Aliran Falun Gong, kata dia, memang rutin melakukan aksi simbolis serupa di berbagai lokasi. Biasanya mereka menggelar spanduk-spanduk anti Partai Komunis Cina dan slogan memprotes kekerasan dan penjualan organ tubuh anggotanya di Cina. Pada aksi kali ini, spanduk belum digelar, mereka keburu dibubarkan warga.IBNU RUSYDI
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putra Perdana Menteri Fiji Didakwa atas Kekerasan Domestik di Australia

16 September 2022

Ratu Meli Bainimarama bersama ayahnya, Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama. Foto : Istimewa
Putra Perdana Menteri Fiji Didakwa atas Kekerasan Domestik di Australia

Putra Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama telah didakwa dengan serangkaian pelanggaran kekerasan domestik di Australia.


Jokowi Terbitkan Perpres Strategi Penghapusan Kekerasan pada Anak

18 Juli 2022

Ilustrasi kekerasan pada anak. momtastic.com
Jokowi Terbitkan Perpres Strategi Penghapusan Kekerasan pada Anak

Presiden Jokowi mengesahkan Peraturan Presiden tentang strategi penghapusan kekerasan pada anak Salah satu pertimbangan terbitnya Stratnas PKTA karena masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak.


Mason Greenwood Ditahan Polisi, Manchester United Pastikan Tak Akan Berlatih

31 Januari 2022

Pemain Manchester United Mason Greenwood melakukan selebrasi setelah membobol gawang Wolverhampton dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Molineux, Wolverhampton, 29 Agustus 2021. Gol Mason Greenwood membawa Setan Merah meraih tiga angka atas Wolves. Action Images via Reuters/Carl Recine
Mason Greenwood Ditahan Polisi, Manchester United Pastikan Tak Akan Berlatih

Polisi disebut telah menahan Mason Greenwood dalam kasus kekerasan terhadap pacarnya, Harriet Robson.


Mason Greenwood Dituding Pukuli Pacarnya, Ini Kata Manchester United

30 Januari 2022

Penyerang Manchester United Mason Greenwood merayakan golnya ke gawang Wolverhampton dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, Minggu (29/8/2021) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/ACTION IMAGES/Carl Recine)
Mason Greenwood Dituding Pukuli Pacarnya, Ini Kata Manchester United

Manchester United belum menjatuhkan hukuman kepada Mason Greenwood.


PM Australia Morrison Berterima Kasih kepada John Howard, Kenapa?

14 Januari 2019

Eks PM Australia, John Howard. News Corp Australia
PM Australia Morrison Berterima Kasih kepada John Howard, Kenapa?

Bekas PM Australia Howard membantu menghentikan pertikaian domestik di sebuah jalan di Sydney pada pekan lalu.


Ini Kata Djarot Soal Pria yang Gemar Kekerasan dalam Keluarga

3 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Jaka Teratai, Pulogadung, Jakarta Timur, 3 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Ini Kata Djarot Soal Pria yang Gemar Kekerasan dalam Keluarga

Djarot menyebut pria yang gemar melakukan kekerasan terhadap anak atau istrinya merupakan pria tak waras.


Akhirilah Kekerasan Negara di Papua

24 Agustus 2017

Akhirilah Kekerasan Negara di Papua

Kekerasan negara terjadi lagi di Tanah Papua. Penembakan yang dilakukan anggota kepolisian dan Brigade Mobil di Kampung Oneibo, Kabupaten Deiyai, pada 1 Agustus 2017, menewaskan satu orang dan melukai 16 lainnya. Orang Papua akan mengingat peristiwa penembakan ini sebagai hadiah yang menyakitkan, yang diberikan negara dalam rangka perayaan ulang tahun ke-72 kemerdekaan RI.


Kekerasan Negara di Papua

17 Maret 2017

Kekerasan Negara di Papua
Kekerasan Negara di Papua

Tanah Papua seakan-akan tidak pernah bebas dari kekerasan negara. Aksi kekerasan ini dilakukan oleh aparat negara terhadap warga sipil. Sejumlah kejadian sejak pelantikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2014 hingga kini memperlihatkan masih adanya kekerasan negara terhadap orang Papua.


Jateng Zona Merah Kekerasan Perempuan dan Anak  

17 Mei 2016

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise bersama tiga anak korban eksplotasi di RPSA Jakarta Timur, 27 Maret 2016. TEMPO/Danang Firmanto
Jateng Zona Merah Kekerasan Perempuan dan Anak  

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan Jawa Tengah masuk zona merah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.


Mangkir, Pemeriksaan Ivan Haz Ditunda Senin Pekan Depan  

24 Februari 2016

Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, menggelar Konferensi Pers di ruang Pers Fraksi PPP, Komplek Parlemen Senayan, 9 Oktober 2015. TEMPO/Mawardah Hanifiyani
Mangkir, Pemeriksaan Ivan Haz Ditunda Senin Pekan Depan  

Ivan Haz dilaporkan pembantunya, Toipah, atas tuduhan penganiayaan pada Oktober tahun lalu.