Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kajian Lingkungan Hidup Harus Merangkul Seluruh Stakeholder  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Diskusi Pojok Iklim bertajuk 'Membentuk Ruang Kebersamaan dalam Menghadapi Perubahan Iklim' di Joglo Nusantara Situ Pengasinan, Depok, 23 November 2016.Foto: istimewa
Diskusi Pojok Iklim bertajuk 'Membentuk Ruang Kebersamaan dalam Menghadapi Perubahan Iklim' di Joglo Nusantara Situ Pengasinan, Depok, 23 November 2016.Foto: istimewa
Iklan

TEMPO.COJakarta - Koordinator Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Depok Heri Syaefudi berpendapat bahwa banyak kajian tentang lingkungan saat ini. Namun kajian tersebut belum diimbangi kerangka hukum yang sesuai dengan setiap pemangku kepentingan atau stakeholder. Akibatnya, tak jarang kebijakan yang dibuat akhirnya macet di tengah jalan.

“Dalam konteks ini, butuh upaya merangkul semua stakeholder yang mampu mengaplikasikan berbagai kebijakan dan kajian yang telah dibuat,” kata Heri dalam Diskusi Pojok Iklim bertajuk “Membentuk Ruang Kebersamaan dalam Menghadapi Perubahan Iklim” di Joglo Nusantara Situ Pengasinan, Depok, Rabu, 23 November 2016.

Heri Syaefudi mengatakan perlu ada ruang bersama untuk memunculkan kesadaran dalam mengoptimalkan kebijakan tentang lingkungan guna menghadapi perubahan iklim. Kalau tidak, kata Heri, setiap stakeholder akan membatasi kajian pada tema-tema yang selaras dengan garis kerja dan kebijakannya saja.

Contohnya, kawasan sempadan Situ Pengasinan hendak dikembalikan sebagai tempat penyimpanan air saat hujan, cadangan air saat kemarau, pengairan, pengembangan fauna di sempadan situ, rekreasi, dan olahraga. Kawasan tersebut juga bisa jadi ajang tumbuhnya kreativitas dengan munculnya sanggar-sanggar seni, penghasil tanaman hias, komunitas-komunitas pencinta lingkungan, dan kelompok keagamaan.

"Semua bergerak seirama untuk wilayah hijau yang damai. Sebuah pewarisan berharga untuk anak-cucu. Bukan sekadar Pengasinan, tapi Depok, Jawa Barat, Indonesia, dan dunia," kata Heri.

Menurut Heri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pembuat kebijakan di level nasional perlu menyelaraskan program-program dengan kementerian lain agar selaras dalam memperjuangkan lingkungan yang tidak hanya sustainable atau berkelanjutan, tapi juga bisa bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita mempunyai komitmen yang sama untuk mengubah dampak perubahan iklim," ujar Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Yulianto. Menurut Agus, semangat kebersamaan seperti yang dicontohkan di Pengasinan tersebut perlu ditumbuhkan lebih banyak agar semakin banyak orang yang peduli dengan kelestarian alam.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Kania Parwanti mengatakan sinergitas antara Pemerintah Kota Depok dan Kementerian Lingkungan Hidup terus dibangun sebagai bagian dari pencegahan iklim, di antaranya yang menjadi perhatian adalah keberadaan situ di Depok. Merujuk pada sebuah penelitian di Trisakti, sebuah situ ternyata dapat membantu menyerap karbon dioksida (CO2) berkat adanya plankton.

Selain itu, demi mengurangi dampak perubahan iklim, Kota Depok terus menggenjot kinerja UPS untuk meminimalkan CO2 yang disebabkan sampah. Kania berharap pemerintah pusat mampu membantu Kota Depok dalam merealisasikan ketersediaan 20 persen ruang terbuka publik. "Seperti lahan Karaban dan RRI, itu butuh support dari pusat agar bisa dimanfaatkan untuk RTH supaya perubahan iklim bisa terjaga," ujar Kania.

Menurut dia, untuk mencapai 20 persen ruang publik itu, perlu ada kemudahan dari perizinan, anggaran pendapatan dan belanja daerah, serta bantuan. “Misalnya, bantuan pusat dengan menetapkan itu sebagai RTH (ruang terbuka hijau) dan juga CSR (corporate social responsibility) perusahaan," kata Kania.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

26 hari lalu

Baterai Litium. shutterstock.com
BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

41 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

45 hari lalu

Hendrikus Woro hadir menggunakan pakaian adat sebagai saksi sidang kasus pencabutan izin kawasan hutan di Pengadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Selasa 11 Juli 2023. Agenda sidang hari ini pemeriksaan saksi, Kuasa Hukum tergugat menghadirkan dua perwakilan masyarakat adat Suku Awyu. TEMPO-Magang/Andre Lasarus Benny
Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.


4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

56 hari lalu

Penyidik Gakkum KLHK menangkap DPO kasus dugaan pengrusakan dan perambahan kawasan hutan produksi Sungai Sembulan di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. (ist)
4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.


Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya (tengah) bersama Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin (kanan) dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (12 Februari 2024). (ANTARA/Prisca Triferna/rst)
Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.


Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berdiskusi bersama tokoh nasional Emil Salim di Jakarta, Minggu 28 Januari 2023. ANTARA/HO-Timnas AMIN
Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.


Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim. ANTARA
Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?


Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama seniman Sidik Gunawan melihat gambar area persawahan di Desa Sidorejo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Menurut Gunawan, seni pari corek yang bergambar Ganjar-Mahfud itu telah viral di media sosial dan mendatangkan rezeki untuk komunitas pari corek dan Lodji Londo. Foto: TKN Ganjar-Mahfud
Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan


Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan saat memberikan pidato politik pada kampanye terbuka di Lapangan Mini Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2024. Diharapkan target 80 persen suara di Jawa Barat dapat tercapai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.