TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono alias Soni mengatakan, Monumen Nasional (Monas) akan ditutup bila jamaah zikir dan tausiah 112 di masjid Istiqlal membeludak hingga ke Monas. Sebab, kata Soni, pimpinan aksi dan kepolisian telah sepakat bahwa aksi hanya berlangsung di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
“Saya bilang situasional saja. Kalau gerakan makin banyak yang baju putih itu masuk (Monas) stop saja dan tutup pintu, kemudian geser ke Istiqlal,” ujar Soni di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Februari 2017.
Baca: Rizieq Temui Wiranto, Aksi 112 Jadi Dzikir di Istiqlal
Menurut Soni, Monas akan digunakan untuk apel siaga yang berlangsung pukul 07.00 WIB. Peserta apel adalah anggota kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan 1.500 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Tujuannya, ujar Sumarsono, untuk menunjukkan kesiapsiagaan aparat keamanan dalam menjaga pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. “Diberi spanduk hanya untuk yang mengikuti apel siaga. Kalau tidak, langsung lurus ke Istiqlal,” kata Soni.
Soni menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak menyediakan lapangan parkir di Monas untuk peserta aksi. Alasannya, dapat memancing aksi massa beralih ke Monas. “Parkirnya di Lapangan Banteng. Kalau kekurangan, ke Ancol saja,” ucap Soni.
Baca juga: Jelang Aksi 112, Ribuan Peserta Datangi Masjid Istiqlal
Pemerintah provinsi DKI Jakarta juga meminta agar kepolisian tetap berjaga di Senayan dan Monas untuk mewaspadai membeludaknya jumlah massa. “Jalan menuju Istiqlal dan pulang dari Istiqlal kalau jumlahnya banyak kan sama saja, siapa yang bisa mengendalikan. Ketika mereka menuju ke bus-bus itu loh siapa yang akan memperkirakan,” ucap Soni.
LANI DIANA | ALI ANWAR