TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, meminta para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ikut menjaga ketertiban. Pasalnya, semrawutnya pedagang kaki lima yang tumpah ke bahu jalan menyebabkan lalu lintas macet.
"Jangan kalian hanya mementingkan hak saja tapi melupakan kewajiban bagi orang lain. Orang lain itu siapa? Orang pejalan kaki, pengendara sepeda motor, dan pengguna jalan. Itu juga mempunyai hak untuk mendapatkan akses yang baik di situ," ujar Djarot di Balai Kota, Senin, 15 Mei 2017.
Baca: DKI Minta Pasar Jaya Berani Hadapi Priamanaya
Selain itu, PKL yang menjamur di pinggir jalan merugikan pedagang yang berjualan di dalam pasar. Ini karena keberadaan PKL di sana menyebabkan konsumen enggan bergerak ke dalam pasar dan memilih membeli barang di tepi jalan. Padahal, kata Djarot, pedagang di dalam pasar juga berhak mendapatkan pembeli.
Baca: Preman dan TNI Penjaga Tanah Abang Dibayar Delapan Pengusaha
"Mereka juga punya hak didatangi pembeli. Mari hidup di Jakarta ini untuk tidak egois dan menang sendiri-sendiri. Tidak bisa. Kita harus adil. Siapa pun harus kami tertibkan dengan baik," ujar Djarot.
Djarot menuturkan pihaknya telah menertibkan PKL di Tanah Abang sejak kemarin. Menurut dia, ketertiban di pasar itu akan terus berlangsung hingga Ramadan berakhir. Bahkan, Djarot menuturkan, akan mengirimkan personel tambahan bagi Satuan Tugas Polisi Pamong Praja.
"Jumlahnya, secukupnya. Kalau minta seratus, akan kami beri seratus. Kami ingin tertib dan masing-masing saya minta kepada siapa pun juga, termasuk pedagang di sana, tolong kita bisa saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing," ujar Djarot.
LARISSA HUDA