TEMPO.CO, Jakarta – Halte Transjakarta Kampung Melayu hari ini kembali dioperasikan setelah lima hari ditutup akibat ledakan bom bunuh diri. Direktur Transjakarta Budi Kaliwono menjadi penumpang pertama yang melakukan tapping di gerbang masuk halte ini. “Sudah resmi dibuka ya,” kata Budi di Halte Kampung Melayu, Senin, 29 Mei 2017.
Dalam kesempatan itu, Budi Kaliwono mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memulihkan lagi kondisi halte tersebut. “Saya harus berterima kasih, karena Wali Kota Jakarta Timur terjunkan langsung pasukan oranye luar biasa banyak, dinas kebersihan, lingkungan hidup, dan damkar. Jadi, tim Transjakarta fokus di dalam halte, bantuan dari Pak Wali di sebelah luar,” ujarnya.
Baca: Ledakan di Kampung Melayu, Halte Transjakarta Ditutup
Menurut Budi, semua bagian halte telah dibersihkan dengan desinfektan agar jadi lebih steril. “Memang hari ini harus operasi, karena instruksi Plt Gubernur kemarin mintanya pukul 15.00,” tuturnya.
Halte Transjakarta Kampung Melayu mengalami kerusakan di beberapa bagian akibat ledakan bom bunuh diri pada Rabu, 24 Mei 2017. Serpihan bom dan bercak darah menempel di beberapa bagian halte. Bom itu menewaskan tiga polisi dan dua pelaku, sedangkan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Dalam pengoperasian halte Transjakarta Kampung Melayu itu, pengelola menyiapkan sejumlah bunga mawar untuk dibagikan ke penumpang.
Bus dari koridor VII rute Kampung Melayu-Kampung Rambutan yang pertama kali datang. Tampak penumpang terkejut karena bus yang mereka tumpangi kembali berhenti di Kampung Melayu.
Baca: Usut Bom Kampung Melayu, Transjakarta Bantu Polisi dengan CCTV
Salah seorang penumpang, Retno, tampak terkejut saat diberi bunga. “Kaget banget, biasa kita turun di halte lain, tahu-tahu kembali ke halte ini. Rasa merinding. Tapi, syukurlah kalau sudah kembali dibuka, karena saya tiap hari lewat di sini. Haltenya berasa lebih bersih sekarang,” kata Retno, yang berangkat dari halte Kampung Rambutan dan transit di Kampung Melayu untuk melakukan perjalanan ke Pulo Gebang.
Halte Kampung Melayu terbilang sebagai halte transit Transjakarta yang cukup ramai. Ada tiga koridor dan beberapa rute gemuk melewati halte ini, seperti koridor V (Kampung Melayu-Ancol), koridor VII (Kampung Melayu-Kampung Rambutan), koridor XI ( Kampung Melayu-Pulo Gebang), serta rute PGC-Harmoni dan PGC-Ancol. “Halte ini perkiraan saya yang masuk 10-15 ribu orang. Digabung dengan yang melintas, diperkirakan total 60 ribu,” kata Budi Kaliwono.
MARIA FRANSISCA