TEMPO.CO, Jakarta - Perampokan di Daan Mogot yang mengakibatkan Davidson Tantono, 31 tahun, tewas dan duit Rp 350 juta raib, direncanakan dengan rapi. Komplotan perampok yang diperkirakan berjumlah lebih dari lima orang ini punya peran masing-masing.
Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan peran pelaku antara lain mata-mata, membuntuti korban, eksekutor, hingga pelaku yang mengambil uang.
Dua orang anggota komplotan ini telah ditangkap. Keduanya berperan sebagai mata-mata, penebar paku, dan membuntuti Davidson Tantono. Namun eksekutor dan yang menembak Davidson hingga kemarin masih buron.
Baca: Perampokan di Daan Mogot, Identitas Pelaku Sudah Diketahui
Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Ajun Komisaris Besar Aris Supriyono mengatakan masih memburu pelaku lainnya. Menurut dia, kawanan perampok melancarkan aksinya menggunakan tiga sepeda motor. Komplotan ini berpencar setelah membagikan uang hasil jarahannya. Setiap orang mendapat jumlah berbeda sesuai dengan peran. “Tim kami masih di lapangan,” katanya.
Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F. Kurniawan menduga komplotan itu berjumlah lebih dari sepuluh orang. Tapi hanya sebagian yang beroperasi saat memburu Davidson. Polisi, kata dia, masih menutup rapat profil komplotan tersebut. “Kami tak ingin informasi itu mengganggu perburuan para pelaku,” ujarnya.
Baca: Perampokan di Daan Mogot, Polisi Duga Pelaku Lebih dari 5 Orang
Davidson Tantono tewas setelah bergumul dengan perampok. Ia tewas ditembak di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat, 9 Juni 2017. Davidson diketahui baru saja membawa uang dari bank sebelum akhirnya bannya dibuat kempis.
EGI ADYATAMA | RIKY F