Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Zahid Pervaiz, 28 tahun, warga negara Pakistan ditahan di tahanan Terminal E kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu lalu. Dia kedapatan mengubah data paspor. Sebelum dibekuk, petugas mengikuti Zahid bersama tiga temannya, terdiri atas, seorang warga negara Arab, warga negara Pakistan, dan seorang wanita asal Indonesia. Ketika paspor ketiga warga asing itu diperiska, hanya paspor Zahid yang bermasalah. Zahid bilang, dokumen lainnya disimpan di rumahnya di Muara Cipinang, Jakarta Timur. Saat dilihat paspornya, paspor Zahid sudah mati. Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Dody Maywardi Wibowo mengatakan Zahid telah mengubah data yang tertera dalam paspor keberangkatan dari negaranya. "Dia keluar dari negaranya 4 Januari 2003, tapi paspor dikeluarkan pada 8 Januari 2003," ujar Dody. Di Indonesia, Zahid yang berbisnis dengan Nuriya Hasnah. Mereka mendirikan perusahaan bersama, PT Uni Brothers. Di perusahaan patungan dengan modal Rp3,5 miliar itu, Zahid mengaku sebagai komisaris. "Kita akan bekerjasama dengan instansi terkait, sebab ada dokumen kenotariatan dan surat-surat lainnya,"kata Dody. Zahid dijerat Pasal 59 UU No. 9 tahun 1995, tentang keimigrasian dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun kurungan atau denda Rp 25 juta. Ayu Cipta
Iklan
