Satu warga yang meninggal adalan seorang bocah berumur 12 tahun warga Desa Karangpatri. Bocah tersebut sempat menderita gejala muntah-muntah berak hingga akhirnya meninggal.
Kepala Subdinas Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Hj. Harijatni Sri Oetami yang sempat melakukan penijauan ke lapangan Jumat (22/8) mengungkapkan peristiwa serangan muntaber yang digolongkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) itu berlangsung sejak tanggal 17 Agustus lalu.
Awal diketahuinya, kata Harijatni, saat puluhan warga usai merayakan HUT Kemerdekaan dengan berbagai aktraksi lomba di salah satu kampung di desa Karangreja, Kecamatan Pabayuran, tiba-tiba bergelimpangan karena mengeluh menderita sakit diare. Sejumlah warga sempat dilarikan ke puskesmas terdekat yakni Puskesmas Pebayuran dan Puskesmas Pembantu Karang Reja.
Harijatni mengatakan pihaknya belum mengetahui sebab-sebab pasti serangan penyakit diare tersebut. Namun ia menduga hal itu akibat pola makan warga karena pada saat mereka mengadakan acara ditengah terik matahari, mereka mengkonsumsi es. "Karena kondisi badan sedang tidak fit mereka terserang diare," ujar Harijatni.
Dugaan adanya kondisi kekeringan yang menyebabkan sanitasi warga sangat buruk, menurut Harijatni belum bisa disimpulkan. Ia mengatatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Kita masih menunggu laporan dari puskesmas-puskesmas yang menangani langsung kasus tersebut," ujarnya.
Ramidi - Tempo News Room